TEMPO.CO, Jakarta - Mendekati akhir 2020, pasar mobil bekas mulai memperlihatkan keadaan yang lebih baik. Kondisi tersebut tecermin pada salah satu merek mobil mini SUV Suzuki Jimny.
Jimny bisa digunakan sebagai mobil offroad dan juga merupakan mobil entry level di kendaraan berpenggerak 4x4. Mobil ini dulu diproduksi secara lokal bernama Katana pun menjadi incaran.
Berdasarkan data OLX Otobarometer dari OLX Autos, pada September 2020, Suzuki Jimny menjadi salah satu mobil yang dicari dengan listing yang sedikit.
Salah satu penyebab peningkatan pencarian mobil ini adalah produsen menghentikan pemesanan mobil baru Suzuki Jimny hingga 2-5 tahun masa tunggu.
“Semenjak pemberhentian pemesanan mobil baru pada September 2019, permintaan mobil bekas Suzuki Jimny keluaran 2019 di OLX Indonesia meningkat sebesar 25 persen di Mei 2020," ucap Ichmeralda Rachman, Direktur Marketing OLX Indonesia, dalam siaran pers hari ini, Jumat, 6 November 2020.
Imbas dari jumlah peminat yang terus meningkat adalah harga mobil bekas Suzuki Jimny di platform OLX Indonesia juga melonjak. Untuk mobil keluaran 2019 dan 2020 tersebut di kisaran harga Rp 400 juta.
Menurut data OLX Indonesia, semenjak pemberhentian pemesanan mobil baru terdapat perbedaan antara permintaan mobil bekas Jimny lama dan yang baru.
Permintaan Suzuki Jimny keluaran 2019 naik 184 persen di September 2020 dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Adapun Suzuki Jimny keluaran terbaru 2020, yang permintaannya nyaris dua kali lipat dari Suzuki Jimny 2019. Untuk permintaan Jimny keluaran sebelum 2019 mengalami penurunan di atas 10 persen.
“Tingginya permintaan pada jenis mobil tertentu menunjukkan pasar mobil bekas masih diminati pengguna. OLX Autos Indonesia terus berkomitmen memberikan ragam pilihan yang dapat menjadi solusi untuk jual beli mobil secara instan, aman, dan nyaman,” kata Ichmeralda.
alam studi OLX Autos bertajuk “Sentiment Monitoring Study” yang baru-baru ini dikeluarkan, terdapat peningkatan pesejak relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi Covid-19.
Kenaikan permintaan mobil bekas dipicu perilaku pelanggan seperti hasil penelitian bahwa 52 persen responden menyatakan ingin membeli mobil dibandingkan pada awal pandemi yang hanya 22 persen.
Selain untuk alasan keamanan dan kesehatan, pelanggan juga membeli mobil bekas karena kegemaran terhadap jenis mobil tertentu.