TEMPO.CO, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), agen pemegang merek mobil Hyundai di Indonesia, mengklaim biaya perawatan rutin atau servis berkala Hyundai Ioniq EV dan Kona EV lebih murah dibanding mobil konvensional.
Service General Manager PT HMID Putra Samiaji menjelaskan bahwa meski mobil listrik tidak memiliki mesin, bukan berarti tidak memerlukan perawatan rutin. “Servis berkala tetap ada, tapi berbeda intervalnya dengan mobil konvensional,” ujar Putra saat konferensi pers virtual usai peluncuran mobil listrik Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona, Jumat, 6 November 2020.
Baca: Fitur Lengkap Mobil Listrik Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona
Menurut Putra, perawatan berkala mobil listrik Hyundai dilakukan setiap 15 ribu kilometer atau 1 tahun, mana yang lebih dahulu tercapai. Sedangkan part yang wajib diganti dalam servis berkala ini hanya beberapa part seperti fliter AC (setiap 15 ribu kilometer), dan beberapa fluida (cairan) baterai coolant (setiap 60 ribu kilometer), dan minyak rem. Lainnya, servis seperti biasa. “Semudah itu servisnya,” ujar Putra.
Putra menambahkan bahwa mobil listrik yang tidak memiliki mesin tetap memerlukan pelumas. Bagian terbesar yang memerlukan pelumas adalah di motor penggerak. Hanya saja, lanjut dia, volumenya tidak banyak. “Hanya sekitar 1 liter. Kalau pelumas mesin mobil konvensional bisa 4 liter,” tutur dia.
Baca: Baterai Hyundai Ioniq EV dan Kona EV Digaransi 8 Tahun
Pelumas untuk motor penggerak ini bersifat long life fluid, atau berumur panjang seperti pelumas pada transmisi. “Ikuti saja instruksi perawatan berkala di buku manual,” kata dia.
Hyundai Indonesia resmi memasarkan mobil listrik murni Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona. Ioniq EV ditawarkan dalam dua tipe yakni Prime (Rp 624,8 juta) dan Signature (Rp 664,8 juta). Sedangkan Kona EV dibanderol Rp 674,8 juta. Harga tersebut berlaku on the road DKI Jakarta untuk kepemilikan mobil pertama.