TEMPO.CO, Hanoi - Total penjualan mobil di Vietnam dalam 10 bulan pertama tahun ini mencapai 212.409 unit. Angka ini turun 18 persen (year on year) menurut Asosiasi Produsen Mobil Vietnam seperti dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Kamis 12 November 2020.
Secara spesifik, penjualan mobil penumpang turun 18 persen menjadi 155.663 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kendaraan niaga seperti truk dan bus turun 17 persen menjadi 53.711, dan kendaraan lainnya turun 32 persen menjadi 3.035.
Penjualan mobil rakitan dalam negeri turun 12 persen, sedangkan impor turun 26 persen, kata asosiasi.
Pada bulan Oktober, 33.254 mobil terjual di pasar Vietnam, naik 22 persen dibandingkan September tahun ini. Di antaranya, penjualan mobil penumpang naik 23 persen menjadi 25.339 unit, kendaraan niaga naik 17 persen menjadi 7.528, dan kendaraan tujuan khusus naik 71 persen menjadi 387.
Dalam 10 bulan pertama tahun ini, Vietnam menghabiskan lebih dari US$ 4,8 miliar (setara Rp 68,1 triliun, kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.198) untuk mengimpor mobil dan komponen yang sepenuhnya dibangun untuk perakitan. Angka ini turun (year on year) sebesar 21,5 persen, menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan negara itu.
Pandemi virus corona baru (Covid-19) membuat industri otomotif di seluruh dunia kelimpungan. Pasar di ASEAN termasuk yang lambat pulih.
Data ASEAN Automotive Federation (AAF) menunjukkan bahwa hingga September 2020, delapan negara di ASEAN mencatatkan total penjualan sebanyak 1.640.019 unit. Jumlah itu turun 35,7 persen jika dikomparasikan dengan capaian penjualan tahun lalu.