TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif BMW Oliver Zipse mengatakan dia akan berusaha untuk memperkuat ikatan dengan Toyota.
Dikutip dari Reuters hari ini, Jumat, 13 November 2020, Zipse menginginkan aliansi antara pembuat mobil Jerman dan Jepang itu bisa berjalan baik hingga tahun 2025 atau lebih.
BMW dan Toyota beraliansi fokus pada sel bahan bakar dan mobil sport convertible.
"Aliansi yang saat ini mencakup kesepakatan kerja sama pada mobil sel bahan bakar dan pengembangan bersama mobil sport, harus berlanjut setelah 2025," kata Zipse pada Automobilwoche Kongress pada Kamis lalu.
Menurut dia, mobil sel bahan bakar yang ditenagai hidrogen dapat memperoleh manfaat dari dorongan bersama oleh para pembuat kebijakan. Dorongan itu diperlukan untuk mempercepat industrialisasi produksi hidrogen.
Zipse juga mengungkapkan bahwa BMW sedang mencari cara untuk menghemat biaya dengan mengurangi portofolio modelnya.
“Coupés, convertible dan roadsters, kami akan melihat apa yang tersisa."
Sementara itu, aliansi BMW dan Toyota pertama kali diumumkan pada 2011. BMW mengatakan bahwa mereka akan memasok Toyota Motor Corporation dengan mesin diesel dan bersama-sama mengembangkan baterai mobil.
Kesepakatan itu, yang diumumkan menjelang Tokyo Motor Show 2011, menyoroti pentingnya teknologi ramah lingkungan dalam industri otomotif.