TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder dan CEO Tesla Inc., Elon Musk, mengatakan kemungkinan besar menderita Covid-19 yang moderat, meskipun dia terus meragukan keakuratan empat tes ytang diikutinya.
"Hasil yang sangat berbeda dari laboratorium yang berbeda," katanya via Twitter pada Sabtu lalu, 14 November 2020.
Elon Musk tidak menyebutkan mana hasil tes PCR yang lebih akurat. Kepala Eksekutif Tesla Inc. dan Space Exploration Technologies Corp. ini pun menyebutkan bahwa gejalanya adalah "gejala flu ringan."
Dia pertama kali mengungkapkannya via Twitter pada Jumat, 13 November 2020, bahwa dia menerima hasil yang tidak meyakinkan dari tes cepat Covid-19 menggunakan tes antigen cepat dan mendapatkan dua hasil negatif dan dua lainnya positif Covid-19.
Bos Tesla Elon Musk, 49 tahun, telah menaburkan keraguan tentang Covid-19. Dia mempertanyakan viralitas penyakit dan mengklaim tingkat kematiannya terlalu dibesar-besarkan.
Dalam tweet hari Sabtu lalu, Elon Musk mengatakan, "Coronavirus adalah jenis flu" yang seolah mengecilkan risikonya.
Di Amerika Serikat, Covid-19 menginfeksi lebih dari 10,8 juta orang setelah menambahkan rekor 190.059 kasus pada Jumat lalu. Bahkan penyakit ini telah menewaskan lebih dari 245.000 orang.
Pada Maret 2020, Musk memperkirakan akan hampir nol kasus baru di AS pada April. Dia tidak menjelaskan kekesalannya terhadap perintah penutupan pabrik yang menghentikan sementara produksi Tesla di Fremont, California, AS.
Tes cepat Covid-19 lebih banyak digunakan dalam perang melawan Covid-19. Tapi tes ini juga diketahui kurang akurat daripada tes reaksi rantai polimerase standar Gold atau PCR yang lebih umum.
HINDUSTAN TIMES