TEMPO.CO, Jakarta - General Motors atau GM mengumumkan menarik diri dari litigasi pencegahan emisi California yang dipelopori Pemerintahan Presiden AS Donaldf Trump.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua dan CEO GM Mary Barra kepada 11 pemimpin organisasi lingkungan, GM juga mendesak pembuat mobil lain untuk mengikuti langkahnya sembari mendukung penuh pemerintahan baru di bawah Joe Biden.
Trump kalah dalam Pilpres 2020 atas Biden pada Oktober lalu. Biden akan berkantor di Gedung Putih pada awal 2021.
Mary Barra menuturkan bahwa Presiden Terpilih Biden telah menyatakan bahwa yakin AS dapat memiliki pasar mobil abad ke-21 dengan beralih ke kendaraan listrik.
"Kami di General Motors sangat setuju," tulisnya dalam surat.
Sebelumnya, GM dan perusahaan mobil lain mendukung satu standar emisi nasional sebagai lawan dari standar emisi versi California kemudian diikuti negara bagian lain. California telah mengumumkan akan melarang mobil bensin pada 2035.
FCA dan Toyota bergabung dengan GM dalam litigasi California. Wakil Presiden Grup Toyota Jack Hollis berulang kali menyatakan, "Toyota mendukung satu standar nasional."
Toyota mendukung upaya Pemerintahan Trump untuk mengakhiri kebijakan California dalam menetapkan standar emisi sendiri.
Menurut Mary Barra dia, GM terinspirasi oleh rencana Build Back Better dari Biden untuk memperluas elektrifikasi kendaraan di AS, menciptakan 1 juta pekerjaan, memasang 550.000 stasiun pengisian daya, dan memposisikan pekerja dan produsen mobil AS sebagai pemenang dalam persaingan mobil listrik.
Keputusan baru GM tersebut dapat dibaca bahwa perusahaan mengikuti ke mana "angin bertiup." Kini, GM mencoba untuk mengambil hati pemerintahan AS yang akan datang.
"Minggu lalu, kami mengumumkan akan meluncurkan 30 EV baru secara global pada 2025, dan dua pertiga dari kendaraan tersebut akan berada di AS," lanjut surat Mary Barra.
AUTOBLOG