TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Tim F1 Ferrari Mattia Binotto mengatakan timnya mendukung pembekuan regulasi mesin mobil balap F1 mulai 2022.
Pembekuan reguklsi tersebut memungkinkan tim Red Bull tetap menggunakan mesin Honda meski pabrikan Jepang itu telah meninggalkan sirkuit F1.
“Kami mendukung (pembekuan regualsi) dalam mencoba mengantisipasi dengan satu musim, satu tahun, pembekuan mesin. Itu berarti juga mencoba mengantisipasi peraturan baru untuk unit tenaga hingga tahun 2025," kata Binotto pada Kamis, 26 November 2020, seperti dilansir Reuters.
Honda secara eksklusif memasok mesin mobil balap F1 untuk tim F1 Red Bull dan tim saudaranya, AlphaTauri. Tapi Honda memutuskan menghentikan pasokan mesin per akhir musim 2021.
Opsi yang dipilih Red Bull adalah memperoleh kekayaan intelektual unit daya dari Honda sehingga bersama AlphaTauri terus bisa menggunakannya. Secara finansial, opsi tersebut dilihat masuk akal dibandingkan diberlakukan aturan baru pasokan mesin di F1.
Ferrari pernah menentang langkah membekukan regulasi mesin. Bahkan Mercedes, pesaing Ferrari yang menang setiap kejuaraan sejak aturan mesin saat ini berlaku pada 2014.
Sikap Ferrari berubah setelah pertemuan dalam beberapa hari terakhir dengan pemegang hak komersial olahraga dan FIA.
Binotto mengatakan pabrikan otomotif Italia tersebut berubah pikiran alias menentang pembekuan regulasi asalkan pengenalan mesin dimajukan setahun menjadi 2025. Bahkan detil regulasinya oun belum ditentukan.
“Ferrari memahami situasinya,” kata Binotto kepada wartawan di Grand Prix Bahrain dalam konferensi video dari markas besar Ferrari di Maranello, Italia.
Sebaliknya, Renault menentang pembekuan regulasi mesin F1. Jika aturan atau regulasi diterapkan Renault akan diwajibkan memasok mesin mobil untuk mantan juara Red Bull dan AlphaTauri.
Renault saat ini adalah pabrikan otomotif yang paling sedikit memasok mesin ke tim F1 dibandingkan yang lain.
Pendirian terbaru tim-tim F1 tentang pembekuan regulasi mesin tidak segera jelas.
Binotto mengatakan F1 sedang membahas penerapan mekanisme yang akan memungkinkan pembuat mesin yang kurang kinerjanya bisa mengejar ketinggalan.
“Saya pikir detail itu akan menjadi penting,” ucapnya.
Tim Ferrari kekurangan tenaga kuda pada mesinnya di musim ini. Mesin Ferrari dipandang terlemah dari tiga pebarikan pemasok mesin lainnya, yakni Mercedes-Benz, Renault, dan Honda.
REUTERS