TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat membuka peluang penyelidikan terhadap sekitar 115 ribu mobil Tesla atas keamanan yakni masalah suspensi bagian depan.
Dikutip dari Reuters pada hari ini, Sabtu, 28 November 2020, regulator keselamatan mobil itu mengatakan sedang membuka evaluasi awal untuk Tesla Model S keluaran 2015-2017 dan Model X keluaran 2016-2017.
Evaluasi dilakukan setelah NHTSA menerima 43 keluhan tentang masalah tautan depan suspensi kiri atau kanan depan pada mobil Tesla.
NHTSA menuturkan bahwa Tesla pada Februari 2017 mengeluarkan buletin layanan yang menjelaskan kondisi manufaktur yang dapat menyebabkan suspensi depan mengalami kegagalan sambungan.
Buletin layanan 2017 tersebut mengatakan beberapa kendaraan memiliki "tautan depan yang mungkin tidak memenuhi spesifikasi kekuatan Tesla. Jika terjadi kegagalan sambungan, pengemudi tetap dapat mengontrol kendaraan tetapi ban dapat mengenai wheel arch liner."
NHTSA mengatakan 32 keluhan melibatkan kegagalan yang terjadi selama manuver parkir kecepatan rendah. Sedangkan 11 keluhan pada suspensi lainnya terjadi pada saat mengemudi.
Adapun delapan keluhan lainnya mungkin juga melibatkan masalah yang sama.
"Keluhan tampaknya menunjukkan tren peningkatan, dengan tiga dari insiden pada kecepatan jalan raya dilaporkan dalam tiga bulan terakhir," kata NHTSA AS.
Sementara itu, pada 20 November 2020 gugatan class action diajukan terhadap Tesla di Pengadilan Distrik California atas masalah suspensi pada mobil Tesla Model S dan X. Penggugat menyatakan komponen perakitan lengan kontrol suspensi depan dan belakang gagal sebelum waktunya.
|
Bulan sebelumnya, Oktober, Tesla menerangkan kepada NHTSA bahwa mereka menarik sekitar 30 ribu mobil Model S dan Model X di Cina karena masalah link suspensi depan atas permintaan regulator Cina.
Tesla juga mengeluarkan penarikan tautan suspensi belakang terpisah di Cina untuk mobil Model S.
Di sisi lain, Tesla mengatakan kepada NHTSA bahwa mereka tidak percaya ada cacat suspensi pada produknya. Perusahaan yang dipimpin CEO Elon Musk ini pun menyatakan tidak diperlukan penarikan kembali mobil Tesla di AS.
Tasla juga menyebut masalah pada suspensi itu "sangat jarang." Apalagi tidak ada kecelakaan, cedera, atau kematian akibat masalah itu di seluruh dunia.
Pekan lalu, NHTSA mengatakan sedang memperluas probe terpisah ke hampir 159 ribu kendaraan Tesla Model S dan Model X.
NHTSA telah membuka evaluasi awal pada Juni atas kegagalan layar sentuh. Badan tersebut mengatakan kegagalan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya tampilan gambar kamera belakang saat mundur dan mengurangi visibilitas belakang saat mencadangkan.
Ini dapat memengaruhi kemampuan defogging dan bunyi lonceng yang berhubungan dengan Autopilot dan sinyal belok.
Probe itu sekarang mencakup mobil Tesla Model X model tahun 2012-2018 dan Model X 2016-2018. Investigasi awal mencakup 63 ribu mobil Tesla Model S.