TEMPO.CO, Jakarta - General Motors atau GM punya ambisi besar menang dalam persaingan pasar kendaraan atau mobil listrik dalam satu dekade ke depan.
GM, pabrikan Amerika Serikat, menyiapkan sedikitnya 30 model baru mobil listrik hingga 2025 mendatang.
CEO GM Mary Barra menyatakan perusahaan akan meningkatkan komitmen keuangannya untuk pengembangan mobil listrik dan otonom menjadi 27 miliar dolar (Rp 380 triliun), naik 20 miliar dolar dibanding rencana semula sebelum pandemi Covid-19.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi dengan menempatkan semua orang di kendaraan listrik,” kata Mary Barra dalam pernyataan yang dikutip hari ini, Minggu, 29 November 2020.
Dia menuturkan bahwa GM dalam proses transisi ke portofolio serba listrik. Perusahaan mempercepat rencana industri mobil listrik karena GM mengklaim dengan cepat membangun keunggulan kompetitif dalam baterai, perangkat lunak, integrasi kendaraan, manufaktur, dan pengalaman pelanggan.
Pada 2025, GM akan meluncurkan 30 EV di seluruh dunia, dan lebih dari dua pertiganya akan tersedia di Amerika Utara. Model listrik semua akan tersedia pada merek-merek di bawah Grup GM, baik itu Cadillac, GMC, Chevrolet, maupun Buick.
GM juga telah menciptakan keunggulan dalam teknologi baterai mobil listrik melalui baterai Ultium yang praktis dan fleksibel.
Dengan baterai Ultium, mobil listrik GM mendatang mampu menempuh 450 mil atau sekitar 724,2 km untuk satu kali pengisian penuh.
Ultium sudah mewakili pencapaian tonggak dalam bidang elektrifikasi, dengan biaya paket baterai hampir 40 persen lebih rendah daripada yang ada di Chevrolet Bolt EV.
Terlepas dari pandemi, pekerjaan GM pada industri mobil listrik dipercepat selama 2020. Sekarang, hanya delapan bulan setelah teknologi tersebut pertama kali dimunculkan, GM memproyeksikan paket Ultium generasi kedua.
Ultium generasi kedua diperkirakan siap pada pertengahan dekade ini. Harganya sekitar 60 persen lebih murah daripada baterai saat ini. Tapi kepadatan energi Ultium terbaru nanti dua kali lipat dibandingkan sebelmnya.
GM juga baru-baru ini merekrut 3.000 teknisi sistem kelistrikan, perangkat lunak infotainment, dan kontrol, ditambah pengembang untuk Java, Android, iOS, dan platform lainnya.
GM pun terus menjajaki pemberian lisensi pihak ketiga untuk arsitektur Ultium EV, baterai, dan sistem propulsi, bersama dengan teknologi sel bahan bakar Hydrotec yang dikembangkan bersama Honda.