TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai Motor berencana menarik kembali (recall) total 50.864 mobil Kona EV dan kendaraan bahan bakar fuel cell Nexo di Korea Selatan karena sistem pengereman elektronik yang diduga bermasalah. Hal tersebut disebutkan oleh kementerian transportasi Negeri Gingseng itu.
“Sistem pengereman dua kendaraan roda empat itu mungkin tidak berfungsi karena cacat pada perangkat lunak,” kata pihak kementerian, seperti dikutip Reuters, Selasa, 8 Desember 2020.
Namun, sumber tersebut tidak menyebutkan apakah cacat itu menyebabkan kecelakaan atau tidak. Dan masih belum jelas apakah penarikan itu akan mempengaruhi pasar lain.
Kona EV adalah salah satu kendaraan listrik terlaris di Eropa dan penjualannya di luar pasar dalam negeri mencapai lebih dari tiga perempat dari total. Model ini juga sudah dipasarkan di Indonesia bersama mobil listrik lainnya, Hyundai Ioniq EV.
Penarikan kembali di Korea Selatan akan mencakup sekitar 40.000 kendaraan listrik, Kona diproduksi antara Mei 2019 dan November 2020. Sedangkan 10.138 SUV sel bahan bakar fuel cell Nexo dibuat antara Januari 2018 dan November 2020.
Kia Motors, perusahaan afiliasi Hyundai, juga berencana menarik 1.895 mobil listrik Soul tambahan karena masalah serupa, kata kementerian itu. Hyundai juga menarik kembali setidaknya 74.000 Kona Electric secara global, setelah lebih dari selusin kendaraan terbakar di Korea, Kanada dan Eropa selama dua tahun.