TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corporation (TMC) Asia mengumumkan pengembangan mobil listrik di area tersebut. Bahkan disiapkan sepuluh model mobil listrik untuk pasar Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Toyota mengungkapkannya melalui pernyataan resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Dalam rencana bisnis Toyota, Indonesia juga dipersiapkan menjadi hub ekspor untuk kawasan Asean dan negara-negara tujuan lainnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah mendukung rencana Toyota tersebut sebab sejalan dengan upaya mengurangi emisi karbon.
"Pemerintah menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan Toyota, dengan harapan dapat membuka lapangan kerja dan juga meningkatkan keahlian angkatan kerja Indonesia," kata Airlangga dalam pertemuan virtual dengan manajemen Toyota di Jakarta pada Selasa, 8 Desember 2020.
Dia ingin produk kendaraan listrik berbasis baterai tidak hanya untuk pasar domestik, namun juga untuk ekspor yang antara lain ke Australia.
Pemerintah pun, menurut Airlangga akan memberi dukungan kepada Toyota dalam pengembangan mobil listrik berbasis baterai. Dukungan itu berupa regulasi, insentif fiskal, dan nonfiskal.
Airlangga merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik dalam produksi kendaraan listrik berbasis baterai secara nasional.
CEO Toyota Motor Corporation (TMC) Asia Yoichi Miyazaki mengatakan perusahaan menyiapkan dana investasi hingga 2 miliar dolar AS (sekitar Rp 28,3 triliun) untuk produksi mobil listrik di Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Toyota memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia akan turun hingga 126 juta liter pada 2025.
"Teknologi kendaraan Toyota juga sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia," kata Yoichi dalam keterangan tertulis Kemenko Perekonomian.