TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bulan telah berlalu sejak pecah kontroversi hypercar SSC Tuatara yang ingin memecahkan rekor sebagai mobil tyercepat di dunia.
Jerod Shelby, bos perusahaaan SSC produsen SSC Tuatara, juga belum memunculkan kabar baru. Tapi seorang YouTuber bernama Robert Mitchell mengatakan SSC melakukan percobaan rekor kedua pada awal Desember 2020. Sayangnya terjadi masalah pada hypercar Tuatara dalam uji coba tersebut.
Mitchell diundang ke sesi rekaman SSC karena dia adalah salah satu YouTuber awal yang menganalisis proses asli. Bahkan, dia mempertanyakan hasil kerja SSC. Shmee150 dan Misha Charoudin juga diundang tetapi tidak bisa hadir karena pembatasan perjalanan.
Upaya kedua SSC ini terjadi di Florida tanpa pengemudi Oliver Webb. Sebaliknya, pemilik Tuatara yang diklaim tercepat di dunia, yakni Dr. Larry Caplin, memutuskan mengendarai sendiri mobilnya itu.
Tidak ada penjelasan yang diberikan mengenai alasan ketidakhadiran Webb.
Diketahui bawah bodi dan rangka dari SSC Tuatara terbuat dari serat karbon yang membuat mobil ini ringan dan kuat. topgear.com
SSC mengalami masalah dengan mobil Tuatara sehari sebelum merekam kecepatan mobil. Mitchell menawarkan penjelasan lengkap dalam video berdurasi 30 menit. Namun, singkat cerita hypercar SSC Tuatara mengalami masalah panas yang akhirnya menyebabkan dua busi rusak.
Menjalankan beberapa kali lari ngebut dengan kecepatan lebih dari 200 mph tanpa pendinginan yang cukup membuat Tuatara terlalu panas alias overheat.
Caplin diduga menggeber Tuatara hingga kecepatan 251 mph dalam putaran terakhirnya. Tapi dia membatalkan tarikannya ketika merasa mobilnya tidak berakselerasi seperti yang seharusnya. Tentu saja, akselerasi Tuatara tidak seperti yang seharusnya karena masalah perendaman panas.
SSC menyerah setelah menemukan masalah dan tidak pernah melakukan upaya lain.
YouTuber Mitchell mengatakan SSC berencana mencoba lagi hypercar Tuatara milik Caplin di beberapa titik setelah Natal 2020.
AUTOBLOG