TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun terlihat aneh, mobil listrik satu kursi Solo buatan ElectraMeccanica sangat masuk akal di dunia nyata. Menurut Biro Sensus AS, hampir 90 persen orang Amerika mengemudi sendiri.
Tren berkendara sendiri tidak menunjukkan penurunan. Kondisi ini meningkat signifikan dibandingkan 2016, ketika lebih dari 76 persen orang Amerika mengemudi sendiri ke kantor.
Ukuran dan berat mobil listrik 3 roda Solo hanya seperempat crossover tujuh kursi. Bahkan, mobil ini serba listrik.
Berdasarkan test drive mobil listrik Solo EV, jauh lebih mudah memarkirnya daripada mobil kompak. Berbeda dengan mobil roda 3 lainnya yang tidak memiliki atap seperti Morgan 3-Wheeler, mobil listrik Solo memiliki semua perlengkapan mobil sub roda 4 modern.
Dilihat dari depan, Solo terlihat seperti hidung khas mobil hingga pilar B. Ada kisi-kisi depan tebal yang diletakkan dengan rapi di atas satu set roda, diapit oleh lampu depan yang tepat, kaca depan yang gagah, dua pintu, dan atap.
Jika kita menyipitkan mata, klip depan Solo memiliki aura SUV kompak elektrik EQC Mercedes-Benz, meskipun lebih sempit dan lebih rendah ke tanah. Mobil 1 kursi ini pun cocok untuk tren jarak sosial saat ini.
Mobil listrik roda tiga ElectraMeccanic Solo EV. slashgear.com
Saat pandangan bergeser dari pilar B ke belakang, akan ditemukan bentuknya meruncing ke bagian belakang yang ramping, dan berakhir dengan 1 roda di belakang.
Bentuk mobil listrik 3 roda dan 1 kursi Solo mengingatkan pada mobil roda 3 Reliant Robin buatan 1970-an, yang unik dan menarik tapi sangat berbahaya. Robin menempatkan 2 roda di bagian belakang, menyisakan satu roda di depan.
Dengan satu roda di depan untuk menangani tugas kemudi dan keseimbangan, pusat gravitasi Robin yang cukup tinggi membuatnya stabil seperti pemain sepak bola yang bermain skating di atas es. Itu cenderung condong berlebihan dan roboh dengan sedikit provokasi gaya sentrifugal.
Butuh refleks Kimi Raikkonen untuk mencegah bencana yang memalukan terhadap Robin. Untungnya, tidak ada masalah seperti itu dengan Solo.
ElectraMeccanica berbasis di Vancouver, Kanada, tapi produksi mobil listrik Solo diproduksi di Chongqing, Cina, basis mitra manufaktur Zongshen Industrial Group.
Solo memiliki bagasi kecil di belakang dan lebih banyak ruang bagasi di bawah kap depan. Mobil listrik Solo EV memiliki AC standar, konektivitas Bluetooth, dan kamera cadangan.
Sakelar gigi putar mudah dijangkau, selain instrumentasi digital sepenuhnya. Solo juga memiliki sabuk pengaman dan roll bar yang terintegrasi sehingga lebih aman dan tahan cuaca dibandingkan sepeda motor.
Mobil listrik Solo berkekuatan 82 tenaga kuda dengan kecepatan maksimal 80 mph. Tapi harganya 18.500 dolar AS atau Rp 262 juta.
SLASHGEAR.COM