TEMPO.CO, Jakarta - Perakit perangkat Apple, Foxconn Technology Group, sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi ke perusahaan kendaraan listrik Cina, Byton. Kesepakatan itu akan membuat perusahaan asal Taiwan memperluas ke dalam industri otomotif dari yang sebelumnya merakit iPhone.
Menutip laporan South China Morning Post, Selasa, 5 Januari 2021, Foxconn berencana untuk menginvestasikan sekitar US$ 200 juta (Rp 2,8 triliun) ke perusahaan yang berpotensi menjadi saingan Tesla itu. Dan bertujuan untuk memulai produksi massal Byton M-Byte pada kuartal pertama 2022.
Kesepakatan untuk Byton bisa menjadi peluang besar jika kabar tersebut benar. Karena perusahaan itu masih berjuang untuk memproduksi kendaraan pertamanya, meski sudah meluncurkan mobil konsep M-Byte yang terungkap beberapa tahun lalu.
Selain itu, pemasok Apple juga sedang melakukan pembicaraan dengan pembuat mobil listrik Cina lainnya untuk kemungkinan bermitra, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Sayangnya, Foxconn belum menanggapinya untuk saat ini, sedangkan Byton menolak berkomentar.
Perpindahan dari Foxconn juga menandakan diversifikasi dari hanya menjadi pemasok utama dalam rantai pasokan Apple. Demikian pula, perusahaan teknologi lain juga telah meningkatkan investasi mereka untuk pengembangan mobil generasi berikutnya, terutama kendaraan listrik, dan teknologi terkait.
Dikutip Gizmochina, perusaan lain yang mulai melirik industri otomotif adalah Huawei. Merek asal Negeri Tirai Bambu itu juga sedang mengembangkan teknologi yang akan ditempatkan di dalam mobil pintar, dengan merek HiCar.
SCMP | GIZMOCHINA