TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil di Inggris tahun lalu turun sekitar 30 persen. Ini adalah penurunan terbesar sepanjang sejarah negeri itu sejak 1943 yang disebabkan oleh penguncian wilayah (lockdown) untuk menghentikan penyebaran virus corona baru (Covid-19). Demikian pernyataan Badan Industri Perdagangan Inggris seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 6 Januari 2021.
Data awal dari Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) menunjukkan permintaan mencapai 1,63 juta mobil pada tahun 2020.
Industri otomotif Inggris mengalami pukulan berat saat lockdown nasional diterapkan pada April lalu dengan penurunan penjualan sebesar 97 persen. Dealer dibuka kembali secara bertahap pada bulan Juni di empat negara Inggris Raya.
“Kami kehilangan hampir tiga perempat juta unit selama tiga atau empat bulan, yang tidak pernah kami dapatkan kembali,” kata Kepala Eksekutif SMMT Mike Hawes.
Showroom di Inggris kembali ditutup lagi selama lockdown (Covid-19) kedua pada bulan November tetapi banyak yang lebih siap dengan opsi penjualan online. Meski demikian, penjualan tetap turun 27 persen secara tahunan.
Performa tersebut membuat penjualan mobil baru berada pada level terendah sejak 1992, dan mengalami penurunan terbesar sejak 1943.