TEMPO.CO, Jakarta - Era mobil listrik semakin membuncah. produsen mobil Volvo Cars meningkatkan produksi mobil listrik menjadi tiga kali lipat di pabriknya di Ghent, Belgia.
Penambahan kapasitas produksi mobil listrik tersebut untuk memenuhi permintaan yang tumbuh pesat di jajaran mobil lini kendaraan Recharge Volvo.
"Masa depan kami adalah listrik dan pelanggan jelas menyukai apa yang mereka lihat dari mobil Recharge kami,” kata Kepala Operasi dan Kualitas Industri Global Volvo, Javier Varela, dalam pernyataan resminya yang dikutip hari ini, Minggu, 10 Januari 2021.
Di pabrik Ghent, Volvo bersiap memproduksi model kedua dari mobil listrik sepenuhnya. Produksi mobil listrik itu akan dimulai akhir 2021.
Kebijakan ini diambil setelah dalam 2020 penjualan mobil listrik Volvo tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2019.
Adapun pada 2022, kapasitas produksi mobil listrik di pabrik Ghent akan ditingkatkan tiga kali lipat dari saat ini, yang sekitar 60 persen dari total kapasitas produksi pabrik.
Pabrik di Ghent selama ini memproduksi XC40 Recharge, mobil listrik penuh pertama Volvo, serta versi plug-in hybrid dari mobil Volvo XC40.
Volvo Cars menyatakan berkomitmen menjadi perusahaan mobil listrik premium dan di tahun-tahun mendatang akan meluncurkan beberapa mobil murni listrik.
Pada 2025, Volvo menargetkan penjualan globalnya terdiri dari 50 persen mobil listrik penuh dan sisanya hybrid. Volvo juga akan memproduksi mobil listrik sepenuhnya di pabriknya di seluruh dunia.
Bulan lalu, Volvo Cars mengumumkan akan merakit motor listrik di pabrik powertrainnya di Skövde, Swedia. Bahkan, pabrikan Swedia ini berencana membuat produksi e-motor in-house yang lengkap dalam lima tahun ke depan.