TEMPO.CO, Jakarta - Tesla disebut sedang mempersiapkan mobil listrik murah dengan harga US$ 25.000 atau setara Rp 352 juta (kurs saat ini USD 1= Rp 14.105).
Carscoops.com baru-baru ini mengutip laporan Tesla Facts yang membagikan temuan 'Moneyball' peneliti media web Cina di Twitter, dokumen dari Shanghai Gigafactory Tesla disebut baru-baru ini dikirim ke pemerintah Cina. Dalam dokumen itu juga disebut bahwa Tesla berharga murah akan menjadi model ketiga yang diproduksi di Shanghai pada tahun 2022.
Saat ini, pabrik Tesla di Shanghai telah memproduksi dua model yakni Model 3 dan Model Y.
Dalam persiapan untuk model ini, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu telah mulai menerima pengajuan desain serta mempekerjakan orang untuk proyek tersebut. Laporan itu juga menyebut bahwa model baru itu mendapatkan persetuan pada September lalu dan verifikasi produksi akan selesai pada Maret 2021.
Sayangnya, informasi tentang spesifikasi model baru ini masih belum jelas, tetapi kemungkinan besar akan menggunakan basis Tesla termurah saat ini Model 3. Untuk baterai, ada kemungkinan Tesla menggunakan sel baterai terbaru 4680.
Tesla "Model $25k" being accelerated to 2022 is news: previous assumption was 2024-2025, and few TSLA valuation models include it.
With a $25k entry price Tesla can cover ~90% of the $5t automotive market by revenue (!).
IklanScroll Untuk MelanjutkanIt's the ultimate killer blow to legacy auto. https://t.co/doQX1h8hxV
— (@truth_tesla) January 8, 2021
Tesla dengan harga murah ini pertama kali diutarakan CEO Elon Musk pada tahun lalu. Namun diperkirakan model itu akan masuk jalur produksi pada tahun 2024 - 2025.
Terlepas dari apa yang dinyatakan dalam dokumen Gigafactory Shanghai, tidak ada kepastian bahwa kendaraan tersebut akan diluncurkan pada tahun 2022.
Sebagai contoh, Electrek mencatat bahwa Tesla perlu secara signifikan meningkatkan produksi sel baterai 4680 untuk mewujudkan kendaraan tersebut. Mungkin juga akan membutuhkan waktu bagi Tesla untuk menyiapkan desain paket baterai struktural baru yang akan diproduksi.
Tesla juga memiliki sejarah panjang kehilangan target produksinya (kecuali untuk Model Y) dan sudah memiliki banyak target, termasuk Cybertruck dan pembangunan pabrik baru di Berlin.
Terlepas dari kapan model baru diluncurkan, itu bisa terbukti menjadi model Tesla yang paling populer dan mungkin laris manis di Cina.
Saat ini, mobil listrik terlaris di Cina adalah Wuling Mini EV yang dipasarkan dengan harga setara Rp 60 jutaan. Sejak Juli hingga Desember tahun lalu, Mini EV terjual rata-rata 19.500 unit per bulan atau total 117 ribu unit selama enam bulan dipasarkan. Sedangkan Tesla Model 3, mencatat rata-rata penjualan sebanyak 11 ribu unit hingga 12 ribu unit per bulan sepanjang tahun lalu.