TEMPO.CO, Jakarta- Universitas Budi Luhur Jakarta mengungkap problem dalam produksi BL SEVO1, sepeda motor listrik balap bertransmisi matik.
Universitas Budi Luhur, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Katros Garage meluncurkan motort listrik balap itu pada Kamis lalu, 14 Januari 2021.
Ketua Pusat Studi Kendaraan Listrik Universitas Budi Luhur Sujono menerangkan, sejatinya pengalaman sebelumnya membuat pengembangan motor BL SEVO1 tidak ada tantangan. Tapi hambatan muncul dalam hal teknis.
“Kami mengerjakannya di masa pandemi. Jadi ada hambatan teknis seperti pengadaan barang. Sempat juga kami berhernti," ucapnya dalam siaran langsung peluncuran via YouTube.
Adapun Andi 'Atenx' Akbar Builder, Founders Katros Garage, mengungkapkan tantangan dalam pembuatan desain motor listrik balap BL SEVO1.
Menurut dia, bengkel Katros jarang menerima proyek pengembangan berbasis sepeda motor listrik. Kebaruan juga muncul dalam pembuatan sasis dan kaki-kaki motor listrik balap BL SEVO1, yang bukan modifikasi.
“Ini hal baru. Ini sulit, semua pembuatan motor ini enggak ada yang gampang,” kata dia.
BL SEVO1 merupakan tipe sepeda motor balap yang dipasang dinamo penggerak BLDC bertenggan 96 volt. Baterainya lithium ion dengan kapasitas maksimum 200 Ah. BMS berkapasitas maksimum 200 A, termasuk juga controler-nya.
Berdasarkan uji di atas kertas, dengan baterainya penuh bisa menempuh jarak antara 110-120 km. Untuk kecepatannya, tes simulasi dengan beberapa asumsi berat motor dan pengendara, bisa melaju maksimal 130-160 km/ jam.
Sepeda motor listrik menggunakan transmiis matik yang yang dikembangkan dalam waktu kurang lebih 2-3 bulan.