TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan baterai mobil listrik atau new energy vehicle (NEV) di Cina pada Desember 2020 naik 56,9 persen dibandingkan periode yang sama 2019.
Data Asosiasi Produsen Mobil Cina menunjukkan, penjualan baterai mobil listrik mencapai 12,2 gigawatt-jam pada Desember 2020.
Sekitar 6,5 gigawatt-jam baterai lithium polimer terner dengan kepadatan energi tinggi terjual naik 9,3 persen dan menyumbang 53,2 persen dari total.
Data Asosiasi juga menunjukkan penjualan baterai NEV Cina melonjak 49,5 persen YoY dari November ke Desember 2020 menjadi 248.000 unit.
Baca: Tesla Lipatgandakan Pengisi Daya Baterai Mobil Listrik di Cina
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan dua produsen electric vehicle (EV) baterai mobil listrik terbesar dunia memberi sinyal untuk terlibat dalam proyek investasi US$ 20 miliar dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Indonesia.
Dua investor itu adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal Cina dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan.
Menteri Erick Thohir mengatakan upaya pemerintah melakukan hilirisasi industri minerba mendapat respons positif dari investor asing.
“Ini sebuah angin segar,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Oktober 2020.
XIN HUA