TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik otomotif di Indonesia sementara ini aman dari gangguan pasokan chip semikonduktor. Masalah tersendatnya pasokan chip semikonduktor ini merebak dalam beberapa pekan terakhir.
Gangguan pasokan ini memaksa sejumlah pabrikan seperti Volkswagen, Toyota, Nissan, Ford, dan Subaru membatasi produksinya. Kelangkaan pasokan ini dipicu oleh pandemi Covid-19 dan diperburuk oleh tindakan mantan pemerintahan Donald Trump terhadap pabrik chip utama Cina.
Chip semikonduktor diperlukan dalam perakitan mobil untuk yang berkaitan dengan perangkat elektronik seperti audio head unit dan sebagainya.
Baca juga: VW Kurangi Produksi karena Pasokan Semikonduktor Tersendat
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam mengatakan bahwa pabrik perakitan mobil Toyota di Indonesia hingga saat ini belum terdampak oleh kelangkaan chip semikonduktor. "Sampai saat ini belum terdampak," kata Bob kepada Tempo, Senin, 25 Januari 2021.
Bob menjelaskan bahwa dalam produksi kendaraan, TMMIN memiliki perencanaan dalam jangka waktu tertentu. "Untuk produksi 3 bulan ke depan sudah ada perencanaan dan alokasinya, jadi aman kecuali kalau ada tambahan yang sifatnya mendadak," ujar dia.
Baca: Trump Embargo Semikonduktor dari Cina Bikin Industri Mobil Puyeng
Hal yang sama juga disampaikan 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Ismi Saputra. Menurut dia, dampak pasokan chip semikonduktor belum terasa karena market sendiri terkontraksi turun. Otomatis produksinya juga menyesuaikan. Perangkat ini dipasok oleh vendor tier 2 dan 3 untuk perangkat elektronik seperti audio head unit dan sebagainya. "Kami akan terus memonitor gangguan pasokan chip semikonduktor ini," kata dia.
Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengaku bahwa perusahaan sudah melakukan pengecekan terkait tersendatnya pasokan chip semikonduktor. Namun, kata dia, hingga saat ini belum ditemukan adanya masalah pada produksi. "Saat ini tidak ada dampak dari kondisi tersebut terhadap proses produksi Honda di Indonesia," kata dia.