TEMPO.CO, Fuzhou - Produsen baterai lithium-ion untuk mobil listrik asal Cina, Contemporary Amperex Technology Co., Ltd. (CATL), mengumumkan rencana investasi hingga 29 miliar yuan (sekitar Rp 62,9 triliun, kurs saat ini 1 yuan = Rp 2.169) untuk meningkatkan kapasitas produksi. Demikian dilaporkan Kantor Berita Xinhua, Selasa, 2 Februari 2021.
Dalam pengajuan ke Bursa Efek Shenzhen, CATL mengatakan akan menginvestasikan hingga 12 miliar yuan (Rp 26 triliun) dalam basis produksi untuk baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi di kota Zhaoqing di Provinsi Guangdong, Cina selatan.
Perusahaan juga akan menginvestasikan hingga 12 miliar yuan (Rp 26 triliun) pada fase kelima dan keenam dari basis produksi baterai otomotif di kota Yibin di barat daya Provinsi Sichuan.
Baca juga: CATL Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 70,6 T di Indonesia
Selain itu, anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas akan menginvestasikan hingga 5 miliar yuan (Rp 10,8 triliun) dalam proyek perluasan jalur produksi baterai otomotif di Xiapu County di Ningde, sebuah kota di Provinsi Fujian, Cina timur, kata CATL.
CATL diketahui juga siap berinvestasi US$ 5 miliar (Rp 70,6 triliun) di Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan itu di kantornya pada Selasa lalu, 15 Desember 2020.
Menurut Luhut, seperti dikutip Hindustan Times, CATL telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan tambang negara PT Aneka Tambang. Dalam perjanjian tersebut CATL wajib memastikan 60 persen nikel dari dalam negeri diolah menjadi baterai di Indonesia.