TEMPO.CO, Jakarta - Daimler AG telah mengumumkan perubahan nama menjadi Mercedes-Benz. Kebijakan ini disebut sebagai bagian dari perubahan strategi perusahaan yang sangat besar.
Daimler, yang kemudian menjadi Mercedes-Benz, akan meningkatkan fokusnya untuk memproduksi truk, bus, bahkan mobil energi bersih.
Pernyataan pers Daimler mengonfirmasi rencana perubahan nama tersebut.
"Ini juga niat Daimler untuk mengganti nama dirinya sebagai Mercedes-Benz pada waktu yang tepat," tulis Daimler seperti dikutip Hindustan Times hari ini, Kamis, 4 Februari 2021.
Perusahaan menyatakan bermaksud membuka potensi penuh bisnis mobil masa depan tanpa emisi yang digerakkan oleh perangkat lunak.
Baca: Pabrik Daimler di Indonesia Kembali Beroperasi
Mobil listrik baterai, truk bahan bakar fuel cell, dan fitur mengemudi otonom atau swakemudi adalah beberapa area fokus utama di tengah meningkatnya persaingan.
Langkah mengganti nama ini mengarah pada penyederhanaan proses dan mempercepat langkah menuju opsi mobilitas yang lebih bersih.
Ketua Dewan Manajemen Daimler dan Mercedes-Benz Ola Kallenius menyoroti bagaimana mobil dan van Mercedes-Benz serta truk dan bus merek Daimler adalah bisnis yang berbeda dengan kelompok pelanggan, jalur teknologi, dan kebutuhan modal tertentu pula.
"Kedua perusahaan beroperasi di industri yang menghadapi perubahan besar teknologi dan struktural," ucapnya.
Menurut Kallenius langkah Daimler mengubah nama menajdi Mercedes-Benz bisa menjadi keputusan yang bagus karena setiap perusahaan sekarang berpotensi menjangkau basis pelanggan masing-masing secara lebih efektif.
HINDUSTAN TIMES