TEMPO.CO, Jakarta - Volkswagen (VW) telah memutuskan untuk mendaur ulang baterai kendaraan listrik. Pabrik percontohan untuk daur ulang di Salzgitter, Jerman, kini telah mulai beroperasi. Tidak cukup hanya membuat kendaraan listrik seperti ID.3 dan ID.4, VW ingin memastikan bahwa produksinya juga bersih.
Pabrik ini merupakan pabrik pertama VW yang didedikasikan untuk mendaur ulang aki mobil listrik yang tidak dapat digunakan lagi. Menurut VW, sebelum didaur ulang, analisis akan menentukan apakah baterai masih kuat diremajakan dalam sistem penyimpanan energi bergerak.
“Seperti stasiun pengisian cepat fleksibel atau robot pengisian daya bergerak,” ujar pihak VW, seperti dikutip Carbuzz, Kamis, 4 Februari 2021.
Pabrikan lain memang memiliki cara sendiri untuk membuang baterai atau menggunakannya kembali. Jadi, ketika produksi kendaraan listrik meningkat, VW hanya mengharapkan volume besar baterai akan diproses pada akhir 2020-an.
Baca juga: Volkswagen Akan Menjual Mobil Listrik Murah di Asia
Dengan demikian, pabrik telah dirancang untuk mendaur ulang hingga 3.600 sistem baterai per tahun selama fase uji coba. Setara dengan sekitar 1.500 ton.
Namun, sesuai dengan etos keberlanjutan, VW akan siap untuk skala daur ulang yang lebih besar, dengan sistem yang dirancang untuk ditingkatkan bila diperlukan. Selain itu, baterainya didaur ulang dengan cara inovatif yang menghemat karbon.
Setelah baterai kendaraan listrik dikirim, dikosongkan, dan dibongkar, masing-masing bagian ditumbuk menjadi butiran kecil di mesin penghancur. Kemudian dikeringkan. Proses ini menghasilkan aluminium, tembaga, plastik, dan "bubuk hitam".
Serbuk hitam ini mengandung bahan baku yang dibutuhkan baterai, antara lain lithium, nikel, mangan, kobalt, dan grafit. Dan karena bahan baku baterai daur ulang sama efisiennya dengan yang baru, baterai baru dapat dibuat. Dengan permintaan bahan baku yang meningkat secara drastis, ini adalah langkah yang cerdas bagi Volkswagen.
CARBUZZ | VOLKSWAGEN