TEMPO.CO, Jakarta - Ternyata bukan Tesla Inc. yang pertama menjual mobil dengan mata uang bitcoin.
Dealer mobil Kia di Georgia, AS, Christopher Basha, bahkan jauh lebih dahulu dibandingkan pabrikan mobil listrik yang dipimpin Elon Mjusk itu.
Basha mulai menerima pembayaran mobil dengan bitcoin pada 2015, tetapi tidak ada pelanggan yang tertarik. “Saya hampir melupakannya,” katanya yang dikutip Antara hari ini, Rabu, 10 Februari 2021.
Peter Saddington, pendiri perusahaan startup mata uang kripto Emrit, membeli Lamborghini Huracan pada 2017 menggunakan bitcoin yang dia beli pada 2011 seharga 115 dolar AS.
Dia melakukannya untuk menarik perhatian perusahaan dan mata uang kriptonya.
"(Langkah Tesla) pasti merupakan aksi PR," kata Saddington kepada Reuters. "Tapi Elon sangat progresif dalam pemikirannya, jadi masuk akal bagi saya bahwa dia akan menawarkan mata uang masa depan untuk perusahaannya."
Baca juga: Tesla Tertarik di Penyimpanan Energi, Bukan Baterai Kendaraan
Sebelumnya, Tesla mengungkapkan telah membeli 1,5 miliar dolar AS mata uang kripto dan segera menerimanya sebagai bentuk pembayaran pembelian mobil.
Pietro Frigerio, dealer Lamborghini di Irvine, California, AS, mengatakan ketika harga bitcoin melonjak pada 2017, tokonya menjual 20 mobil dalam sebulan. Tokonya juga menjual mobil sport mewah premium lainnya seperti Bugatti dan McLaren.
Dia menyatakan belum melihat banyak peningkatan dalam pembayaran bitcoin sampai sekarang. “Orang menunggu nilai tukar naik lebih jauh."
Frigerio menjelaskan pelanggan yang membeli mobil dengan bitcoin memiliki kesamaan, yakni anak muda yang memiliki kepercayaan kuat pada mata uang virtual.
Produsen mobil sport mewah dari Italia, Lamborghini, pun membebaskan dealernya menerima pembayaran dengan bitcoin.
“Semakin banyak, bitcoin menjadi bentuk pembayaran umum,” kata Lamborghini dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Basha mengatakan mulanya dia belajar tentang mata uang kripto itu dari teman sekamar yang menambang bitcoin. “Seseorang membeli pizza dengan bitcoin. Membeli mobil dengan bitcoin sepertinya tidak gila.”
Pada 2017, harga bitcoin melonjak. Seorang pelanggan Basha menggunakan mata uang kripto untuk membeli empat mobil Kia dengan total lebih dari 150.000 dolar AS.
Pembayaran dengan bitcoin telah meningkat sejak akhir 2020 dengan harga yang naik.
Basha hanya salah satu dari kelompok kecil dealer mobil di AS yang menerima pembayaran dengan bitcoin dan mata uang kripto lainnya jauh sebelum Tesla Inc.
Menurut dealer, menerima mata uang kripto adalah alat pemasaran dan branding yang baik. Tapi gejolak harga dan tidak adanya bank tepercaya serta perantara keuangan lainnya membuat pembayaran bitcoin berisiko bagi dealer yang tidak paham teknologi.
Basha menukar bitcoin menjadi uang tunai segera setelah diterima karena dia percaya itu berisiko bagi perusahaan seukurannya untuk memegang aset yang mudah berubah seperti itu.
Hanya memang butuh beberapa menit untuk mengubah bitcoin menjadi dolar AS pada platform pembayaran. Meski begitu, terkadang penukaran itu menyebabkan kerugian rata-rata 300 dolar AS hingga 400 dolar AS pada setiap transaksi karena pergerakan harga bitcoin.
Basha suatu ketika lupa kata sandi untuk mengirim bitcoin dari satu akun ke akun lain untuk melakukan konversi dolar.
"Aku ketakutan. Tidak ada perantara bitcoin yang akan datang menyelamatkanmu," ucapnya.