TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil AS General Motors memperpanjang pemangkasan produksi mobil di tiga pabriknya di Amerika Utara gara-gara kelangkaan chip semikonduktor.
Penutupan pabrik mobil itu dijadwalkan hingga pertengahan Maret 2021. Kelangkaan semikonduktor juga dialami produsen mobil di seluruh dunia.
Saingan terdekat GM di AS, Ford Motor Co, juga mengeluhkan kesulitan produksi mobil karena kekurangan chip semikonduktor, pada Selasa lalu, 9 Februari 2021.
Menurut Reuters yang dikutip hari ini, Rabu, 10 Februari 2021, GM tidak mengungkapkan dampaknya pada volume atau pemasok dan suku cadang mana yang terpengaruh kekurangan chip. Saham GM pun turun 1,1 persen setelah pengumuman tersebut.
Baca: Trump Embargo Semikonduktor dari Cina Bikin Industri Mobil Puyeng
GM menyatakan fokus menjaga produksi mobil dengan keuntungan tinggi, yakni truk pickup ukuran penuh dan SUV.
“Pasokan semikonduktor tetap menjadi masalah yang dihadapi seluruh industri,” kata juru bicara GM David Barnas.
Kekurangan chip semikonduktor terjadi karena turunnya pasokan sedangkan sementara kebutuhan untuk produk elektronik konsumen besar.
Kelangkaan antara lain dipicu kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang pasokan dari Cina, lalu mengalihkannya dari Taiwan. Belakangan pabrik di Taiwan kewalahan menangani pesanan chip semikonsduktor.
Semikonduktor juga dipakai oleh produsen laptop, konsol game, serta barang elektronik lainnya.
Dalam masa pandemi Covid-19, permintaan barang-barang elektronik tadi melonjak sehingga persediaan chip semikonduktor terbatas. Pembelian mobil juga meningkat seiring dengan tuntutan social distancing selama pandemi.