TEMPO.CO, Tokyo - Nissan Motor mengkonfirmasi bahwa pihaknya tidak melakukan pembicaraan dengan Apple, menyusul laporan bahwa produsen iPhone sedang mendekati perusahaan Jepang. Khususnya mengenai proyek mobil otonom yang disebut sebagai Project Titan.
Financial Times mengatakan perusahaan telah melakukan diskusi singkat yang tersendat atas keengganan Nissan menjadi perakit untuk mobil bermerek Apple. Dan menambahkan bahwa pembicaraan tersebut belum berlanjut ke tingkat manajemen senior.
"Kami tidak dalam pembicaraan dengan Apple. Namun, Nissan selalu terbuka untuk menjajaki kolaborasi dan kemitraan untuk mempercepat transformasi industri,” kata juru bicara Nissan, seperti dikutip Reuters, Senin, 15 Februari 2021.
Juru bicara tersebut menolak berkomentar lebih lanjut. Sementara, perwakilan Apple belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Baca juga: Putus dengan Hyundai, Apple Lirik Nissan untuk Bikin Mobil
Sebelumnya, pembicaraan tahap awal antara Apple dan Hyundai Motor Group mengenai mobil listrik otonom juga baru-baru ini runtuh. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran di dalam pembuat mobil Korea Selatan itu tentang menjadi produsen kontrak belaka.
Reuters melaporkan pada Desember 2020 lalu bahwa Apple bergerak maju dengan teknologi mobil otonom. Bahkan memiliki tujuan untuk menghasilkan kendaraan penumpang yang dapat mencakup teknologi baterai terobosannya sendiri pada awal 2024.
Produksi outsourcing dari beberapa model melalui kesepakatan original equipment manufacturing (OEM) merupakan hal yang umum dalam industri otomotif. Tetapi industri tersebut tidak memiliki kontrak pabrikan besar seperti Foxconn Taiwan yang melayani industri elektronik konsumen.
Kabar lainnya, tahun ini Geely Cina mengumumkan kesibukan kerja sama termasuk satu dengan Foxconn dan dengan raksasa internet Cina Baidu. Dan berusaha memposisikan dirinya sebagai pabrikan untuk mobil listrik di Cina. Besar kemungkinan Geely akan menjadi alternatif bagi Apple di kemudian hari untuk menjadi mitra dalam memproduksi Apple Car setelah batal bermitra dengan Hyundai Group.
REUTERS | FINANCIAL TIMES