TEMPO.CO, Jakarta- Michelin mengungkap perilaku pengendara mobil dalam memeriksa kondisi tekanan angin ban, dan kebiasaan mengganti ban mobil.
Produsen ban itu melakukan survei terhadap lebih dari 250 pengendara mobil untuk memahami perilaku pengguna ban mobil.
Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette menerangkan bahwa memeriksa tekanan angin ban mobil wajib dilakukan rutin untuk memastikan keamanan berkendara.
“Waktu yang ideal memeriksa tekanan angin ban adalah dua minggu sekali. Atau paling lambat sebulan sekali, tapi jangan lebih dari sebulan tidak mengecek," ujar dia dalam keterangan tertulis.
Baca: Dampak Buruk dari Keseringan Semir Ban Mobil
Hasil survei Michelin adalah 64 persen pengendara mobil mengecek tekanan angin ban setidaknya setiap satu bulan sekali. Sedangkan 15 persen lainnya lebih dari satu bulan.
Selebihnya, 21 persen pengendara mobil mengecek tekanan angin ban sesekali apabila mulai kempes, terasa tidak nyaman, atau pada saat akan melakukan perjalanan jauh.
“Kurang mengisi angin atau mengisi berlebihan, bisa mengakibatkan ban aus lebih cepat, mengurangi daya cengkeram, dan menjadikan lebih boros bahan bakar,” kata Steven.
Survei Michelin tersebut bagian dari kampanye Michelin Safe Mobility 2020 pada Desember 2020. Penelitian dilakukan pada saat kegiatan layanan cek ban gratis di toko/bengkel rekanan Michelin, seperti Lautan Ban, Permaisuri Ban, dan 1 Station by B-Quik.
Steven menerangkan lebih dari 77 persen pengendara mengetahui tekanan angin ban yang tepat yaitu pada rentang 28-33 psi (pound per inci persegi).
Nilai tekanan angin ban mobil ideal bisa dilihat pada petunjuk kendaraan, biasanya terletak di sisi kanan pintu kemudi. Kenyataannya, banyak ban mobil memiliki tekanan angin yang tidak sesuai.
Menurut Steven, secara umum pengendara memiliki pengetahuan yang baik tentang tekanan angin yang ideal. tapi jarang memeriksa tekanan angin ban secara rutin.
Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi menyarankan pengendara meluangkan waktu beberapa menit setiap bulan untuk memastikan kondisi ban mobil.
Menurut dia, meski tidak ada kerusakan ban mobil bisa kehilangan tekanan udara hingga 1 psi setiap bulan.
“Ini bisa dipercepat oleh kebocoran udara ban mobil akibat kebocoran yang tidak disengaja. Kebocoran pada katup atau tutup katup, atau kerusakan roda,” ujar petinggi Michelin Indonesia itu.