TEMPO.CO, Jakarta - Konsumen tampaknya muai menunda pembelian mobil baru ke bulan Maret 2021 saat relsaksasi pajak diberlakukan. Periode Maret - Mei 2021, pembeli mobil baru untuk mesin 1.500 cc ke bawah yang diproduksi secara domestik dengan kandungan lokal lebih dari 70 persen akan dibebaskan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah alias PPnBM nol persen.
Sejumlah mobil akan terkena pembebasan PPnBM ini seperti Toyota Avanza, Toyota Rush, Daihatsu Terios, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Toyota Vios, hingga Honda Brio RS. Tanpa PPnBM, harga mobil-mobil jenis Low MPV dan Low SUV diperkirakan akan turun sekitar Rp 15 juta hingga Rp 20 jutaan.
Bagi konsumen yang ingin membeli mobil-mobil tersebut di Februari tampaknya mulai memundurkan jadwalnya hingga ke Maret. Seorang sales mobil Toyota dari sebuah dealer di Semarang yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa konsumennya banyak yang memesan kendaraan untuk bulan depan.
“Jumlahnya (yang pesan mobil Maret) signifikan,” katanya, Senin, 22 Februari 2021.
Baca juga: 4 Model Mobil Daihatsu Dapat Relaksasi Pajak PPnBM Nol Persen
Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan relaksasi pajak dengan tiga skenario. Tiga bulan pertama, pada Maret-Mei konsumen tidak akan dibebani Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil jenis tertentu.
Selanjutnya, pada Juni-Agustus pemerintah akan menerapkan diskon 50 persen dari tarif PPnBM. Dan September-November PPnBM sebesar 25 persen dari tarif.
Pernyataan dari Toyota Semarang itu juga senada dengan merek satu grupnya, Daihatsu. Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, masyarakat menunda pembelian mobil.
“Jika melihat Februari ini, setelah relaksasi pajak diumumkan, umumnya masyarakat menunda pembelian. Saya sudah komunikasi dengan toyota. Dan sama kondisinya,” ujar dia dalam acara virtual, Jumat, 19 Februari 2021.
Menurut, Amel, masyarakat menantikan dan akan merealisasikn pembelian mereka pada Maret mendatang. “Karena itu tadi, mobil dengan mesin di bawah 1.500 cc dapat relaksasi PPnBM,” tutur Amel.
