TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Motor menargetkan ekspor mobil tahun ini naik 30 persen menjadi 66.500 unit. Optimisme ini didasarkan pada proyeksi perbaikan situasi perekonomian di sejumlah negara tujuan ekspor meski masih dihantui pandemi Covid-19.
Assistant to Production Planning Control Dept. Head PT SIM, Apriyanto, mengatakan ada empat destinasi baru untuk ekspor tahun ini. "Keempat negara baru tujuan ekspor Suzuki itu adalah Paraguay, Yaman, Sudan, dan Irak," kata Apriyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 4 Maret 2021.
Menurut Apriyanto, ekspor Suzuki buatan pabrik di Indonesia sepanjang tahun lalu didominasi oleh Suzuki Carry pikap, Suzuki XL7, dan Suzuki Ertiga. Selain ketiga model itu, Suzuki juga melakukan ekspor Karimun Wagon R dan APV. "Untuk tahun ini ketiga model itu masih akan menjadi tulang punggung ekspor kami," ujar dia.
Baca juga: Pandemi Corona, Ekspor Suzuki Indonesia Juli Melonjak
Pada Januari 2021, Suzuki mengawali kinerja ekspor dengan kenaikan 7 persen dibanding Desember 2020. Peningkatan ini ditopang model New Suzuki Carry Pick Up sebesar 35,4 persen dari total ekspor PT SIM.
Saat ini, Suzuki juga memasarkan mobil, baik CBU maupun CKD, ke 51 negara yang tersebar di Asia, Amerika Selatan, Timur Tengah, Oseania, hingga Afrika. Jumlah tujuan negara ekspor akan terus ditingkatkan seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian di berbagai negara.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil Suzuki mencapai 37.400 unit dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) dan 7.788 set secara terurai (Completely Knock Down/CKD). Angka ini turun dibanding tahun sebelumnya sebanyak 39.613 unit (CBU) dan 26.820 set (CKD).