TEMPO.CO, Beijing - Produsen mobil mewah Jerman Daimler akan menarik 2,6 juta kendaraan Mercedes-Benz di Cina karena masalah software, regulator pasar negara itu mengatakan, Jumat, 12 Maret 2021.
Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar Cina dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa perangkat lunak mungkin gagal untuk mengkomunikasikan lokasi kendaraan yang benar jika terjadi kecelakaan. Daimler menolak berkomentar lebih lanjut tentang penarikan tersebut.
Bulan lalu Mercedes-Benz USA mengatakan menarik 1,29 juta kendaraan yang terjual sejak 2016 karena alasan yang sama.
Baca juga: Masalah Software, Daimler Recall 1,29 Juta Mobil Mercedes-Benz
Ford Recall 2,9 Juta Mobil
Di waktu yang sama, Ford Motor Co mengumumkan akan melakukan penarikan kembali (recall) 2,9 juta mobil di Amerika Utara karena masalah airbag Takata yang berpotensi rusak setelah regulator AS meminta perbaikan pada Januari lalu.
Seperti dilaporkan Reuters, 12 Maret 2021, recall tersebut akan diberitahukan secara resmi ke pemilik kendaraan terdampak mulai 1 April mendatang.
Produsen mobil terbesar kedua di AS itu mengatakan pada Januari akan memenuhi permintaan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) dan penarikan kembali akan menelan biaya US$ 610 juta (setara Rp 8,8 triliun, kurs saat ini US$1 = Rp 14.391).
Cacat tersebut, yang dalam kasus langka menyebabkan inflator kantung udara pecah dan pecahan logam berpotensi mengenai pengemudi. Kasus ini mendorong recall otomotif terbesar dalam sejarah AS dengan lebih dari 67 juta inflator diganti.
Baca Juga: