TEMPO.CO, Seoul - Produsen baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution, berharap dapat membangun pabrik di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, untuk memproduksi baterai kendaraan listrik, kata seorang pejabat di LG Energy Solution pada hari Sabtu, 13 Maret 2021, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam sepucuk surat kepada Senator AS, Raphael Warnock, CEO LG Energy Solution Kim Jong-hyun mengatakan bahwa "perusahaan siap untuk melakukan apa pun yang dapat membantu masyarakat dan pekerja Georgia," menurut The Atlanta Journal-Constitution.
Divisi baterai yang sepenuhnya dimiliki LG Chem, LG Energy Solution, mengonfirmasi bahwa perusahaan baru-baru ini mengirim surat tersebut kepada senator, tetapi menolak untuk mengonfirmasi detailnya.
Kim juga mengatakan dalam suratnya bahwa jika investor luar memperoleh pabrik SK Innovation terpisah di Georgia, LG dapat bermitra dengannya untuk menjalankan fasilitas tersebut, Atlanta Journal-Constitution melaporkan.
"(Surat itu) dimaksudkan untuk secara jelas mengatasi situasi saat ini yang disebabkan oleh penyalahgunaan rahasia dagang kami oleh SK serta untuk mengurangi kekhawatiran tentang pekerjaan di Georgia," kata seorang pejabat di LG Energy Solution dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Baca juga: Hyundai-LG Tanggung Biaya Penggantian Baterai Mobil Listrik
Seorang pejabat di SK Innovation menolak gagasan LG mengambil alih pabriknya.
“Pernyataan LG mengenai akuisisi pabrik tidak masuk akal karena produsen mobil tidak mengizinkan kontrak dan pemasok untuk mengubah secara terpisah.
Dengan demikian, tidak masuk akal bagi LG untuk mengatakan dapat mengambil alih pabrik dan menggantikan kami, "kata pejabat itu.
Surat LG datang ketika gubernur Georgia, Brian Kemp, pada hari Jumat mengulangi permintaannya kepada Presiden AS Joe Biden untuk membatalkan keputusan Komisi Perdagangan Internasional (ITC) AS terhadap SK Innovation untuk menyelamatkan ribuan pekerjaan di negara bagian yang terkait langsung dengan pabrik baterai SK.
LG Energy Solution telah berselisih secara hukum dengan SK Innovation atas tuduhan bahwa SK mencuri rahasia dagang. ITC berpihak pada LG Chem pada bulan Februari dan mengeluarkan perintah 10 tahun yang melarang sebagian besar impor baterai litium-ion SK di AS.
SK Innovation telah melobi Gedung Putih untuk membatalkan keputusan tersebut, yang juga dapat dibatalkan jika SK dan LG mencapai penyelesaian independen.
Pada hari Kamis, LG mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan lebih dari US$ 4,5 miliar dalam bisnis produksi baterai AS selama empat tahun ke depan, termasuk rencana untuk membangun setidaknya dua pabrik baterai baru.