TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Tesla Inc. Elon Musk digugat pemegang saham, yang menuduhnya melanggar kesepakatan 2018 dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tentang komentar di Twitter.
Menurut keluhan dalam gugatan yang dikirimkan pada Kamis malam, 11 Maret 2021, di Delaware Chancery Court, dewan Tesla juga digugat. Tweet Elon Musk dianggap "tidak menentu."
Direktur Tesla juga dianggap gagal memastikan Elon Musk mematuhi keputusan SEC karena mengekspos pemegang saham dan kerugian miliaran dolar AS via Twitter.
Penggugat menyoroti beberapa posting Musk di Twitter, termasuk pada 1 Mei 2020 bahwa harga saham Tesla "terlalu tinggi." Ini dianggap membuat penurunan nilai pasar Tesla lebih dari 13 miliar dolar AS.
Baca: Kerusakan Baterai Akibatkan Pengemudi Tewas, Tesla Digugat
Penggugat Chase Gharrity mengatakan tindakan Elon Musk dan kelambanan direktur telah menyebabkan, "Kerugian finansial yang substansial."
Itu sebabnya Tesla harus membayar ganti rugi kepada Palo Alto karena melanggar kewajiban fidusia.
Gugatan diajukan meskipun harga saham Tesla telah melonjak hampir 5 kali lipat sehingga Tesla bernilai jauh di atas 600 miliar dolar.
Tesla tidak segera menanggapi gugatan itu pada Jumat lalu, Pengacara penggugat Gharrity, pengacara Musk, dan SEC masih bungkam.
Pada April 2020, seorang Hakim Federal San Francisco mengatakan Tesla dan Musk harus menghadapi gugatan karena tweet pribadi Musk dianggap menipu pemegang saham. Kasus Gharrity vs Musk dkk nomor 2021-0199 di Pengadian Delaware Chancery.
HINDUSTAN TIMES