Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mayoritas Masyarakat Tak Tergiur PPnBM Nol Persen, Pakar ITB Bicara Begini

Reporter

image-gnews
Pekerja berjalan di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, 12 Maret 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pekerja berjalan di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, 12 Maret 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar otomotif sekaligus akademisi ITB Yannes Martinus Pasaribu mengatakan relaksasi pajak mobil baru berupa PPnBM Nol Persen secara hipotetis belum tentu secara signifikan meningkatkan daya serap pasar.

Menurut dia, mobil baru adalah kebutuhan tersier sehingga masyarakat akan cenderung menahan pembelian sampai kondisi keuangan merema membaik pasca pandemi Covid-19.

"Ini yang sangat menarik. Pemerintah pastinya sudah menghitung bahwa konsumen pasti akan lebih memilih aman dulu keuangan pribadinya, selama ekonomi belum membaik," kata Yannes saat dihubungi Antara pekan ini.

Yannes mengomentari hasil telesurvei yang dilakukan Lembaga Survei KedaiKOPI yakni 99,2 persen responden menyatakan tidak akan membeli mobil baru dalam masa relaksasi PPnBM Nol Persen ini.

Meski begitu, mengenai persepsi relaksasi PPnBM, 74,9 persen responden menyatakan kebijakan tersebut sudah adil. Sedangkan 77,6 persen menyatakan setuju terhadap kebijakan relaksasi pajak mobil baru berupa diskon PPnBM hingga 100 persen.

BacaPPnBM Nol Persen, Permintaan Mobil Suzuki Melonjak 100 Persen

Yannes menilai kebijakan diskon PPnBM utamanya memberikan semangat dan iklim yang teduh bagi industri otomotif.

Di sisi lain, insentif pajak ini hanya berdampak positif bagi kelompok masyarakat yang keuangannya relatif tidak terganggu akibat pandemi Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu pastinya (jumlahnya) kecil sekali."

Yang terbaru, pemerintah akan meluaskan obyek relaksasi PPnBM, dari mobil penumpang 1.500 cc ke 2.500 cc. 

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebijakan itu arahan Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan mobil bermesin 2.500 cc juga bisa mendapatkan insentif pajak dalam masa pandemi Covid-19 asalkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70 persen.

"Apakah dengan insentif moibl 2.500 cc dapat meningkatkan konsumsi secara keseluruhan? Belum tentu," kata ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF, Andry Satrio Nugroho.

Andry berpendapat bahwa pemilik atau peminat mobil berkapasitas mesin 2.500 cc tak sebanyak mobil 1.500 cc, yang diminati kelompok masyarakat menengah.

Sementara itu, pemerintah menyatakan kebijakan relaksasi PPNBM hingga nol persen sejak Maret 2021 telah membuahkan hasil. 

"Pemerintah menyambut animo masyarakat dalam menikmati fasilitas relaksasi ini, terbukti dengan kenaikan tingkat purchase order sebesar 140,8 persen (per 12 Maret 2021) setelah ada relaksasi PPnBM kendaraan bermotor," kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

2 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

4 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.


Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

4 hari lalu

Direktur Perludem Titi Anggraini (dua kiri) dan Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartika Sari (tengah) saat mengikuti sidang penetapan syarat pemilih dalam pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, walikota, dan bupati menjadi Undang-Undang terhadap UUD 1945. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

5 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

6 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

8 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.