TEMPO.CO, Jakarta - KNKT atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi Kemenhub telah menyelesaikan investigasi tujuh kecelakaan bus terbakar selama tiga tahu terakhir sejak 2017.
KNKT menemukan tiga penyebab utama kecelakaan bus terbakar di Indonesia.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua stakeholder terkait dengan masalah tersebut," kata Investigator Senior KNKT Achmad Wildan dalam keterangan pers virtual hari ini, Kamis, 18 Maret 2021.
Baca: Hankook Beri Tips Memelihara Ban Mobil, Terutama Bus dan Truk
Wildan mengungkapkan tiga masalah utama penyebab kecelakaan bis terbakar sejak 2017:
1. Perilaku manusia (humas error)
2. Kondisi alam
3. Instalasi kelistrikan bus.
Dia mengungkapkan beberapa masalah besar pada kelistrikan pada kecelakaan bus terbakar, seperti tiga wairing diagram yang berbeda antara buatan ATPM (agen tunggal pemegang merek), karoseri, dan pemasang AC.
“Baterainya memang sama, tapi memiliki jaringan masing-masing, jenisnya lain. Jadi, enggak nyambung."
Menurut Wildan, KNKT meminta semua pihak yang terkait harus melakukan perbaikan agar kecelakaan bus tidak terjadi lagi. "Semua jenis wairing diagram harus mengikuti ATPM," ucapnya.