TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM Nol Persen memang menaikkan penjualan mobil baru. Tapi, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkapkan afek negatif dari kebijakan di masa pandemi Covid-19 tersebut.
“Dari sisi jumlah pembeli pasti positif dan meningkat. Dan berharap targetnya bisa jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujar Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso dalam acara virtual hari ini, Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut Hendrayadi, dampak negatif itu dialami perusahaan agen pemegang merek. Dia menuturkan, biasanya PT ADM memungut PPnBM dari konsumen lalu membayarkannya kepada pemerintah, tapi sekarang tidak.
Daihatsu rupanya punya kekhawatiran lain, yakni permintaan mobil yang meningkat selama kebijakan PPnBM Nol Persen.
Baca: Penghapusan PPnBM, Harga Toyota Rush Dkk Turun Rp 25 Jutaan
“Supplay belum bisa meningkat, karena produksi masih bekerja dengan protokol kesehatan, dan masih terbatas,” katanya.
Ada sembilan model mobil Daihatsu yang dipasarkan saat ini, empat di antaranya mendapatkan PPnBM Nol Persen, yani Daihatsu Xenia, Terios, Daihatsu Gran Max MB, dan Luxio.
Lima model yang tidak mendapat relaksasi PPnBM Nol Persen adalah Daihatsu Gran Max PU, Gran Max BV, Sirion, Daihatsu Ayla, serta Sigra.
Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra menekankan pentingnya ketersediaan stok. Pada awal penerapan relaksasi pajak saja pemesanan moibl Daihatsu meningkat dua kali lipat pada Maret dibandingkan Februari 2021.
“Bikin mobil tidak seperti bikin roti yang mudah,” kata Amel.
Menurut petinggi PT Astra Daihatsu Motor ini, produksi mobil memerlukan banyak komponen dan melibatkan banyak vendor alias pemasok. Jika pasokan, termasuk di dealer, tak sesuai dengan permintaan bakal terjadi komplain dari konsumen.