TEMPO.CO, Taiper/Hanoi - Konglomerat terbesar Vietnam, Vingroup, mengatakan pada hari Jumat, 19 Maret 2021, bahwa unit mobilnya sedang dalam pembicaraan tahap awal dengan Foxconn, Taiwan. Perusahaan mengkonfirmasi bahwa pembicaraan dua perusahaan itu berkaitan tentang kemitraan pada pengembangan baterai dan suku cadang mobil listrik.
Foxconn telah mengusulkan untuk mengakuisisi jalur produksi kendaraan listrik milik unit VinFast, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Tetapi VinFast lebih memilih kemitraan karena ingin menekankan dirinya sebagai pembuat mobil ramah lingkungan dan ingin mempertahankan bisnis kendaraan listriknya, kata salah satu sumber.
“Vingroup telah menerima proposal dari Foxconn tetapi belum ada yang konkret. Kemitraan, jika ada, akan fokus pada pengembangan baterai dan suku cadang mobil listrik,” kata juru bicara Vingroup.
Baca juga: Tiga SUV Listrik VinFast Meluncur Tahun Ini
“Belum ada keputusan untuk bekerja sama atau memproduksi kendaraan listrik.”
Foxconn menolak berkomentar. Produsen kontrak terbesar di dunia dan pemasok Apple Inc telah menguraikan rencana untuk menjadi penyedia utama suku cadang dan layanan di pasar kendaraan listrik global dan setiap perjanjian dengan VinFast akan mengikuti kesepakatan dengan Fiat Chrysler dan startup kendaraan listrik.
Produsen asal Taiwan ini memiliki ambisi yang besar dan berpotensi mengguncang industri. Foxconn menawarkan Apple dan pemain non-tradisional lainnya jalan pintas untuk bersaing di pasar kendaraan.
Baca: Foxconn Bicara Kesiapan Produksi Mobil Listrik di AS
VinFast menjadi pabrikan mobil domestik pertama di Vietnam saat model bertenaga bensin pertama yang dibuat dengan emblem merek sendiri diluncurkan ke jalanan pada tahun 2019.
Perusahaan menjual sekitar 30.000 kendaraan tahun lalu dan memperkirakan penjualan lebih dari 45.000 untuk tahun 2021. VinFast akan memulai pengiriman mobil listrik yang diproduksi di pabriknya di kota pelabuhan utara Hai Phong kepada pelanggan domestik pada bulan Desember.
VinFast, yang juga memproduksi sepeda motor dan bus listrik, mengatakan bulan ini telah mendirikan usaha baterai kendaraan listrik dengan ProLogium Taiwan.
Menargetkan mampu menyediakan komponen atau layanan untuk 10 persen kendaraan listrik dunia pada awal tahun 2025, Foxconn telah bergerak cepat untuk meraih sejumlah kesepakatan.
Baca: Perakit iPhone Jajaki Investasi ke Produsen Mobil Listrik Byton
Salah satu yang terbesar adalah kesepakatan dengan Zhejiang Geely Holding Group untuk menyediakan kontrak manufaktur bagi produsen mobil lain.
Foxconn juga mengatakan akan bekerja dengan startup AS Fisker untuk memproduksi lebih dari 250.000 kendaraan setahun mulai akhir 2023 dan akan mulai membangun SUV untuk Byton Cina tahun depan.
Dengan Fiat Chrysler, mereka menyiapkan usaha untuk mengembangkan kendaraan listrik dan mobil yang terhubung ke internet.
Ketua Foxconn Liu Young-way juga mengatakan minggu ini perusahaan dapat membuat kendaraan listrik di pabrik terkenal tetapi bermasalah di negara bagian Wisconsin AS, meskipun mereka dapat memutuskan di Meksiko.
Dia menggambarkan Foxconn, yang secara resmi disebut Industri Presisi Hon Hai, sebagai "anak baru di kota" untuk pembuatan mobil dan mengatakan perlu segera membangun kapasitasnya untuk mendapatkan kepercayaan dari klien.