TEMPO.CO, Jakarta - gara-gara kekurangan chip semikonduktor, produsen otomotif Amerika Serikat, General Motors atau GM, menghentikan sementara produksi pabrik mobil di Amerika Utara.
Pabrik perakitan di Wentzville dan di Lancing telah berhenti bekerja selama dua minggu pada 15-29 Maret lalu diep dan memperpanjangnya hingga 5 April 2021.
Juru bicara GM David Barnas menyatakan penghentian sementara operasional pabrik mobil GM telah diperhitungkan.
“Perkiraan kami ini bisa memangkas hingga 2 miliar dolar AS dari laba tahun ini,” ujar dia seperti dikutip Reuters pada Rabu, 24 Maret 2021.
Baca: General Motors Pangkas Produksi karena Kekurangan Chip Semikonduktor
GM tidak mengungkapkan berapa banyak volume produksi yang akan hilang akibat penghentian operasional pabrik. Namun, GM tetap akan menutup sebanyak mungkin produksi yang hilang pada akhir tahun nanti.
Kekurangan chip semikonduktor terjadi ketika pabrik mobil GM di Amerika Utara ditutup selama 2 bulan karena pandemi Covid-19 pada 2020 dan pesanan chip semikonduktor pun dibatalkan.
Permintaan semikonduktor dari industri elektronik pun melonjak sehingga produsen mobil bersaing untuk mendapatkan chip tersebut.
Pada mobil, chip semikonduktor untuk memantau kinerja mesin, termasuk mengatur kemudi atau jendela otomatis. Komponen itu juga untuk sensor dalam sistem parkir dan hiburan di mobil.
Mobil yang terkena dampak pemotongan produksi di pabrik mobil GM, termasuk truk pick-up berukuran sedang, Chevrolet Colorado, GMC Canyon di Missouri, serta Cadillac CT4 dan CT5 dan Chevy Camaro di Michigan.
Selain soal chip semikondukto, GM mengatakan pabrik perakitan mobil di San Luis Potosi, Meksiko, yang menganggur sejak 8 Februari bakal produksi dengan lagi untuk dua shift mulai 5 April 2021.
REUTERS