TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla Inc., belakangan terkena masalah soal kamera di kabin sehingga dituduh jadi alat spionase dan melanggar privasi penggunanya.
Tesla menjawab via media sosial di Cina sembari meyakinkan bahwa fitur kamera itu tidak disematkan pada mobil listrik Tesla yang dijual di luar Amerika Utara.
Ditegaslan, di Amerika Serikat pemilik mobil listrik Tesla dapat dengan bebas memilih apakah akan mengaktifkan penggunaan sistem kamera atau tidak.
"Tesla dilengkapi dengan sistem keamanan jaringan dengan tingkat keamanan terdepan di dunia untuk memastikan perlindungan privasi pengguna," tulis tewsla Inc. di Weibo, yang dikutip Antara dari Reuters pada hari ini, Kamis, 8 April 2021.
Baca: Masalah Keamanan, Mobil Tesla Dilarang Masuk Komplek Militer
Sebelumnya, militer Cina pada Maret 2021 melarang mobil Tesla memasuki kompleksnya dengan alasan kekhawatiran kamera Tesla dijadikan alat mata-mata.
Dalam forum virtual di Beijing pada Maret lalu, pendiri Tesla Elon Musk menekankan motivasi bisnis perusahaan untuk melindungi privasi pengguna.
"Jika Tesla terbukti menggunakan mobil untuk memata-matai di Cina atau di mana pun, kami siap akan ditutup," kata CEO Tesla Elon Musk.
Cina adalah medan pertempuran utama mobil listrik dunia. Pada 2020, Tesla menjual 30 persen dari total produksinya secara global di Cina.