TEMPO.CO, Jakarta - Norwegia menjadi yang terdepan dalam adopsi kendaraan atau mobil listrik. Penjualan mobil mesin bensin dan solar konvensional semakin menurun di negara itu.
Pemerintah Norwegia telah mengumumkan target kendaraan listrik sepenuhnya pada 2025. Pada 2020, penjualan mobil listrik menyumbang rekor 54 persen dari total penjualan di negara Skandinavia tersebut.
Pangsa pasar mobil listrik di Norwegia meningkat tidak hanya karena meningkatnya jumlah kendaraan atau mobil listrik, tapi juga ada insentif dari pemerintah untuk pembeli mobil listrik.
Menurut Dewan Informasi Lalu Lintas Jalan Norwegia, pada Maret 2021 mobil bensin mencatatkan pangsa pasar 4,8 persen dengan 730 unit. Sedangkan mobil diesel mencatatkan pangsa pasar 4,7 persen dengan 723 unit mobil yang terjual.
Baca: 3 Faktor yang Bisa Mendorong Konsumen Beralih ke Mobil Listrik
Adapun gabungan mobil bensin dan diesel terjual kurang dari 1.500 unit di Norwegia pada Maret 2020. Pada Maret 2020, pangsa pasar mobil bensin dan diesel masing-masing 7,7 persen dan 10 persen.
Di sisi lain, pangsa pasar mobil hybrid tumbuh menjadi 34,2 persen pada Maret 2021. Sedangkan pada bulan yang sama 2020, sebesar 26,3 persen.
Itu semua mobil hybrid alias perpaduan listrik dan bensin. Mobil hibrida terjual 5.244 unit di Norwegia pada Maret 2021.
Total 8.618 unit mobil listrik terjual di negara itu Maret lalu atau pangsa pasar 56,2 persen. Angka tersebut naik dari pangsa pasar 55,9 persen pada Maret 2020.
Momentum pertumbuhan penjualan mobil listrik dan hybrid diperkirakan terus berlanjut. Norwegia sebagai negara kecil dan kaya mampu menawarkan insentif kendaraan atau mobil listrik yang tinggi, yang tidak dapat dilakukan oleh banyak negara lain.
HINDUSTAN TIMES