TEMPO.CO, Jakarta - Intel mengumumkan rencananya membantu produsen mobil yang kesulitan chip semikonduktor. Pembuat chip asal Amerika Serikat ini menyatakan siap memproduksi chip untuk pabrik mobil dalam 6-9 bulan ke depan.
Pat Gelsinger, Kepala Eksekutif Intel, berharap krisis chip semikonduktor di bisnis otomotif bisa diatasi sehingga tidak perlu membangun pabrik khusus di AS dalam 3-4 tahun ke depan.
“Mungkin dalam enam bulan produk baru semikonduktor bisa disertifikasi,” ujar dia seperti dikutip dari Reuters pada Rabu, 14 April 2021.
Dunia sedang mengalami kekurangan besar chip semikonduktor saat ini. Industri otomotif menjadi salah satu yang terpukul.
Produsen mobil bahkan harus bersaing dengan industri elektronik untuk mendapatkan pasokan chip.
Pengumuman Intel tersebut muncul setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gedung Putih pada pekan ini. KTT mempertemukan Presiden AS Joe Biden dengan para eksekutif berbagai perusahaan.
Gelsinger juga hadir dalam pertemuan secara virtual tersebut.
“Kami sudah memulai keterlibatan tersebut dengan beberapa pemasok komponen utama,” ucap bos Intel itu.
Dalam KTT Gedung Putih tadi, Biden menyatakan bahwa AS memiliki dukungan bipartisan untuk mendanai industri semikonduktor.
“Rencananya menginvestasikan 50 miliar dolar AS ke industri semikonduktor dan penelitian,” tutur Presiden Biden.
Menurut dia, terobosan itu bagian dari upayanya untuk membangun kembali manufaktur AS. Biden menyebut kekurangan chip semikonduktor sebagai, "prioritas utama dan langsung."
Baca: Pabrik Raksasa Chip Semikonduktor Mobil di Jepang Kebakaran
REUTERS