TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengumumkan kinerja ekspor pada kuartal I tahun ini mencapai 17.216 unit. Angka ini tumbuh 12 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini dipimpin didorong oleh Suzuki XL7 yang berhasil mencatat angka pertumbuhan hingga 136 persen, dan Karimun Wagon R yang peningkatannya mencapai 277 persen dibandingkan Januari-Maret 2020.
Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM, Apriyanto, mengatakan bahwa peningkatan performa ekspor ini menandakan bahwa pasar otomotif internasional mulai pulih.
“Peningkatan ekspor ini juga menjadi bukti bahwa kualitas produk Suzuki Indonesia telah diakui dan diminati secara global,” kata Apriyanto dalam keterangan resmi, Selasa, 20 April 2021.
Selain ekspor dalam bentuk utuh (CBU/Completely Built Up) XL7 yang berkontribusi hingga 25,3 persen, performa ekspor Suzuki juga didukung pengapalan Karimun Wagon R secara terurai (CKD/Completely Knock Down) sebesar 29,3 persen dan CBU All New Ertiga sebesar 14,1 persen.
Mobil Suzuki buatan Indonesia diekspor ke 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.
Tidak hanya peningkatan pada periode Januari-Maret 2021, Suzuki juga mencatatkan adanya peningkatan pada angka ekspor CBU bulan Maret jika dibandingkan dengan bulan Februari 2021.
Peningkatan dipimpin oleh produk buatan dalam negeri, New Suzuki Carry Pick Up yang permintaannya meningkat hingga 66 persen. XL7 pun turut berkontribusi dengan mengapalkan lebih dari 2.000 unit pada bulan Maret lalu, meningkat hampir 20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Melihat adanya tren pergerakan ekspor yang positif, Suzuki Indonesia optimistis industri otomotif akan mulai pulih tahun ini,” ujarnya.
Baca juga: Ekspor Suzuki Indonesia Juli Tembus 5.030 Unit, SUV XL7 Tertinggi