TEMPO.CO, Jakarta - Seorang konsumen Tesla yang membuat heboh stan mobil listrik asal Amerika Serikat itu di pameran otomotif Auto Shanghai 2021 pada Senin, 19 April 2021, ditahan polisi selama lima hari.
Konsumen yang merupakan seorang wanita itu naik ke atap mobil Tesla yang dipamerkan sebagai bentuk protes karena kecewa terhadap rem mobil Tesla miliknya yang tidak berfungsi dengan baik. Wanita dan seorang temannya, mengenakan kaos bertuliskan “Rem Tidak Berfungsi” berteriak-teriak sebagai upaya menarik perhatian pengunjung beberapa saat usai pembukaan pameran.
Polisi mengatakan wanita dan temannya - yang diidentifikasi hanya dengan nama belakang mereka, Zhang dan Li - "menyebabkan kekacauan".
Zhang diperintahkan ditahan karena "mengganggu ketertiban umum," sementara Li menerima peringatan, kata polisi seperti dilaporkan Reuters, 20 April 2021.
Pada Selasa malam, Tesla mengeluarkan pernyataan meminta maaf karena tidak menangani keluhan pelanggan secara tepat waktu, dan mengatakan akan melakukan inspeksi mandiri atas layanan dan operasinya di Cina.
Tesla menjual sekitar 30 persen mobilnya di Cina, dibuat di pabriknya di Shanghai. Tapi kadang-kadang menghadapi kritik atas masalah seperti keluhan kebakaran baterai.
Insiden hari Senin menyebabkan CCTV untuk menyerukan penyelidikan masalah rem yang dilaporkan pada mobil Tesla, sementara pengawas anti-korupsi Cina mempertimbangkan dengan komentar yang mengatakan perselisihan semacam itu harus diselesaikan dalam aturan hukum.
"Individu tidak boleh mengambil tindakan ekstrim, dan perusahaan tidak boleh sombong dan tidak masuk akal," kata Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin Selasa malam.
Tesla mengatakan pada hari Senin bahwa wanita itu adalah pemilik kendaraan yang terlibat dalam tabrakan awal tahun ini. Tesla menambahkan bahwa telah bernegosiasi dengannya tentang pengembalian mobil, tetapi pembicaraan terhenti karena pemeriksaan pihak ketiga.
Zhang dan Li tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Insiden itu terus menarik perhatian media sosial pada hari Selasa, terhitung dua dari 10 trending topik teratas di platform Weibo seperti Twitter.
Bulan lalu, Tesla berada di bawah pengawasan di Cina ketika militer melarang mobilnya memasuki kompleksnya, dengan alasan kekhawatiran keamanan atas kamera di kendaraannya, sumber mengatakan kepada Reuters.
Hal itu mendorong pendiri Tesla, Elon Musk, untuk mengatakan bahwa jika Tesla menggunakan kamera untuk memata-matai di Cina atau di mana pun, itu akan ditutup. Awal bulan ini, Tesla mengatakan kamera di mobilnya tidak diaktifkan di luar Amerika Utara.
Baca juga: Sistem Autopilot Tesla Diselidiki Gara-gara Kecelakaan