TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena mobil listrik di dunia membuat banyak perusahaan tergiur terjun ke dalamnya. Produsen-produsen mobil listrik di dunia bahkan melirik Indonesia sebagai pasar kendaraan teknologhi terkini itu. Selain itu, Indonesia juga kaya sumber daya nikel sebagai bahan baterainya. Hal inilah yang membuat Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam bisnis.
Berkembangnya industri mobil listrik membuat tergiur perusahaan smartphone dunia, salah satunya adalah Xiaomi. Perusahaan ini awalnya dikenal sebagai perusahaan yang membuat smartphone. Melihat peluang ini Xiaomi tidak mau tinggal diam dan nantinya akan mengeluarkan mobil listrik pada 2023. Mobil ini nantinya akan terhubung dengan berbagai perangkat lain dari perusahaan dalam ekosistem tertentu.
Dalam membuat mobil listrik ini, Xiaomi akan menggandeng produsen otomotif asal Cina, Great Wall, dengan memakai nama Xiaomi. Adanya kabar ini juga mengejutkan pasar saham perusahaan teknologi yang melonjak hingga 6,71 persen.
Proyek mobil listrik Xiaomi ini merupakan upaya untuk memperluas pendapatan yang selama ini didominasi oleh penjualan smartphone, dimana marginnya tipis. Dengan adanya mobil listrik akan berpotensi memberikan pendapatan yang mapan bagi perusahaan.
Selain itu, produsen smartphone yang ikut meramaikan pasar mobil listrik yakni perusahaan buatan Steve Jobs, Apple. Mobil listrik ini nantinya akan diberi naama Apple Car dan diluncurkan pada 2024. Tujuan dari adanya Apple Car ini yaitu menghasilkan kendaraan penumpang yang dapat mencakup teknologi baterai.
Sebelumnya pihak Apple telah berdiskusi dengan perusahaan otomotif sperti Hyundai dan Nissan untuk bekerja sama. Hal ini dilakukan pihak Apple untuk memahami seluk beluk persoalan otomotif. Namun, hal tersebut tidak menemui titik terang, sebab Hyundai dan Nissan menolak untuk bekerjasama.
Namun pihak Apple telah melakukan Langkah alternatif dengan bekerja sama dengan perusahaan asal Cina yaitu, Foxconn. Sebelumnya perusahaan ini menjadi mitra Apple dalam pembuatan iPhone. Hal inilah yang membuat Apple sangat cocok dengan perusahaan ini.
Perusahaan smartphone lainnya yang ikut meramaikan pasar mobil listrik yakni Huawei. Kabarnya Huawei sudah berinvestasi mencapai Rp 14,6 triliun dan rencananya akan menargetkan mengambilalih pasar mobil listrik yang dikuasai tesla.
Rotating Chairman Huawei, Eric XU, mengatakan pasar mobil listrik di Cina sangat potensial. “Jika kami dapat memperoleh rata-rata 10.000 yuan dari setiap mobil yang dijual di Cina, itu sudah menjadi bisnis yang sangat besar bagi Huawei,” tambahnya.
GERIN RIO PRANTA
Baca: Huawei Bikin Mobil Listrik Saingi Tesla, Investasi Rp 146 Triliun Lebih