TEMPO.CO, Jakarta - Tesla di tengah pengawasan Pemerintah Cina menyusul keluhan pelanggan atas layanan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut.
Dikutip dari Reuters pada Selasa, 4 Mei 2021, pada Februari lalu regulator Cina memanggil Tesla Inc. atas laporan konsumen mengenai kebakaran baterai, akselerasi mobil listrik yang tidak terduga, hingga kegagalan pada pembaruan perangkat lunak over-the-air.
Kemudian pada Maret, militer Cina melarang mobil Tesla masuk fasilitasnya dengan alasan keamanan karena kamera pada mobil listrik Tesla.
CEO Tesla Inc. Elon Musk buru-buru mengklarifikasi kekhawatiran Cina bahwa mobil Tesla digunakan memata-matai Cina.
Yang terbaru, Tesla menjadi sasaran media pemerintah dan regulator setelah seorang pelanggan Tesla yang marah karena rem tidak berfungsi. Pelanggan itu memanjat di atas sebuah mobil Tesla di pameran otomotif Shanghai Auto Show 2021.
Tesla di Cina menyumbang sekitar 30 persen dari total penjualan global mobil listriknya. Tesla mengoperasikan pabrik mobil listrik di Shanghai alias Beijing.
Cina juga merupakan pasar terbesar kedua mobil listrik Tesla setelah Amerika Serikat. Bahkan bisnis di Cina membantu mencatat rekor penjualamn mobil listrik Tesla pada kuartal pertama 2021.
Baca: Tesla Jadi Perusahaan Otomotif Terkaya Kalahkan Raksasa Toyota
HIDAYAT SALAM | REUTERS