TEMPO.CO, Jakarta - Produsen suku cadang mobil Amerika Serikat (AS), Lear Corporation memperingatkan bahwa mereka bakal mengurangi pasokan untuk pembuatan kendaraan.
Keputusan itu diambil karena mereka kekurangan chip semikonduktor global. Situasi ini memburuk, karena banyaknya permintaan dari pembuat mobil.
"Kami telah menanamkan pengurangan 3% dalam produksi industri untuk memperhitungkan apa yang kami antisipasi dan perkirakan sebagai waktu henti yang diumumkan lebih lanjut yang belum diumumkan secara publik pada saat ini."
"Kami memiliki pandangan tentang penurunan yang lebih berarti (dalam produksi) pada kuartal kedua daripada yang diproyeksikan IHS Markit dan lainnya," kata Chief Financial Officer Lear Corp Jason Cardew, Jumat, 7 Mei 2021.
Lear Corporation memastikan bakal memangkas perkiraan produksi kendaraan globalnya, dan diperkirakan mengalami penurunan pendapatan sebesar 9 persen pada kuartal kedua.
Pemasok mobil lainnya juga memperingatkan bahwa kekuarangan chip semikonduktor ini bisa bertahan, setidaknya hingga tahun 2022 mendatang.
"Kami tidak mengharapkan ketidakseimbangan pasokan atau permintaan untuk sepenuhnya pulih ke tingkat normal hingga 2022," kata Joseph Massaro, kepala keuangan Aptiv, pembuat sistem bantuan pengemudi canggih, komputer kendaraan dan kabel tegangan tinggi.
Sampai saat ini beberapa analis belum bisa memprediksi apakah kerugian produksi mobil, akibat kekurangan chip semikonduktor, bakal bisa teratasi pada akhir tahun ini atau tidak.
Baca: Krisis Semikonduktor, Ford Pangkas Produksi di Jerman
REUTERS