TEMPO.CO, Jakarta - Empat pabrikan besar di Indonesia dikabarkan telah mengalami penurunan jumlah produksi. Situasi ini pun dikaitkan dengan krisis chip semikonduktor yang melanda dunia otomotif secara global.
Penurunan jumlah produksi mobil di Indonesia ini dibenarkan secara langsung oleh Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto. Ia menjelaskan beberapa faktor yang membuat produksi kendaraan menurun.
Meskipun krisis chip semikonduktor berdampak pada penurunan jumlah produksi kendaraan di Indonesia. Namun, Jongkie menjelaskan bahwa ada faktor lain yang membuat volume produksi itu mengalami penurunan.
“Iya, ada beberapa APM (Agen Pemegang Merek) yang mengalami kendala suplai semikonduktor. Ada kendala di suplai bahan baku semikonduktor dan juga bulan puasa serta menjelang libur Lebaran,” kata Jongkie seperti dikutip dari Bisnis.com.
Menurut data yang dikeluarkan Gaikindo, empat pabrikan ternama Indonesia yang mengalami penurunan jumlah produksi itu adalah Honda, Toyota, Mitsubishi Motors dan Suzuki.
Tercatat, Honda mengalami penurunan jumlah produksi hingga 32,8 persen, Toyota 8,6 persen, Mitsubishi Motor turun 18,5 persen dan Suzuki melemah 17,6 persen. Artinya, Honda menjadi pabrikan yang mengalami penurunan produksi paling besar.
Sementara itu, Toyota mengalami sedikit penurunan dalam jumlah produksi kendaraan di tanah air. Perusahaan ternama asal Jepang tersebut hanya mampu memproduksi 35.573 unit dari jumlah sebelumnya, yakni 38.643 unit.
Baca: Krisis Chip Semikonduktor, Gaikindo Klaim Industri Otomotif Indonesia Aman
BISNIS.COM