TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Motor Co Ltd mengumumkan penjualan seluruh sahamnya di Daimler AG yang berjumlah 16.448.378 lembar atau setara 1,54 persen dari saham yang keluarkan produsen asal Jerman itu.
Tanpa menyebut pembelinya, Nissan menjual saham Daimler itu dengan harga 69,85 euro per lembar atau total kotor sekitar 1,149 miliar euro (sekitar Rp 25,3 triliun) melalui penempatan kepada investor institusional melalui proses pembukuan yang dipercepat.
Hasil penjualan akan memungkinkan Nissan untuk lebih memperkuat dan meningkatkan daya saing bisnisnya, termasuk investasi kendaraan listrik, kata Nissan dalam pernyataan resminya, dikutip Minggu, 23 Mei 2021.
Nissan mengatakan kemitraan industri antara Nissan dan Daimler tetap tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh penjualan saham tersebut.
Nissan-Daimler akan terus berkolaborasi di beberapa bidang. Saham Daimler terdaftar di pasar yang diatur di bursa Stuttgart dan Frankfurt.
Nissan merupakan produsen otomotif asal Jepang yang termasuk gencar dalam mengembangkan mobil ramah lingkungan. Saat ini mereka memiliki beberapa model mobil elektfirikasi dengan teknologi e-POWER, gabungan motor listrik dengan mesin berbahan bakar fosil.
Produsen ini juga memiliki mobil listrik murni Nissan LEAF yang sudah dipasarkan sejak 2010. Saat ini, Nissan juga menyiapkan mobil listrik tandingan Tesla, Nissan Ariya.
Baca juga: Nissan Ariya Bakal Jadi Penantang Serius Tesla Model Y