TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) menyatakan bahwa produksi mobil Suzuki di Indonesia saat ini tidak terpengaruh oleh gangguan pasokan chip semikonduktor.
Board of Director PT SIM, Shodiq Wicaksono, mengatakan bahwa penghentian produksi karena krisis semikonduktor hanya dilakukan di pabrik Shizuoka di Jepang. “Kami pastikan produksi di pabrik Suzuki di Indonesia tetap beroperasi normal seperti biasa,” kata Shodiq kepada Tempo, Senin, 31 Mei 2021.
Menurut Shodiq, pabrik Suzuki di Indonesia saat ini memproduksi sejumlah model unggulan untuk pasar domestik maupun ekspor. Model itu adalah New Suzuki Carry Pick Up, Suzuki XL7, All New Suzuki Ertiga, Suzuki Karimun Wagon R, dan Suzuki APV. “Kami upayakan semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan konsumen yang tinggi terhadap mobil-mobil unggulan Suzuki,” ujarnya.
Pada 21 Mei lalu, Reuters melaporkan tiga produsen mobil asal Jepang yakni Mitsubishi, Nissan, dan Suzuki akan menghentikan produksi sementara di sejumlah pabriknya. Mitsubishi Motors Corp akan mengurangi produksi di lima pabrik di Jepang, Thailand, dan Indonesia karena kelangkaan pasokan chip semikonduktor. Pengurangan produksi disebut akan berdampak pada 30 ribu unit kendaraan. Mitsubishi Indonesia kepada Tempo mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini produksi masih berjalan dengan normal.
Sedangkan Nissan akan menghentikan produksi di pabrik Kyushu, Jepang, selama tiga hari (24, 25, 28 Juni), serta menyesuaikan produksi di pabrik Tochigi dan Oppama. Kedua pabrik tersebut berada di Jepang.
Nissan juga akan menangguhkan produksi untuk sementara ti pabrik Meksiko. Sementara itu, Suzuki akan menangguhkan produksi tiga hingga sembilan hari di pabrik Shizuoka pada Juni mendatang.
Baca juga: Pabrik Mobil di Indonesia Aman dari Krisis Chip Semikonduktor