TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal Juni 2021, Pemerintah Indonesia telah memberlakukan diskon PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) tahap kedua sebesar 50 persen. Namun kebijakan ini dinilai hanya menguntungkan konsumen saja.
Chongqing Sokon Motor Group Co Ltd sebagai induk PT Sokonindo Automobile yang memproduksi mobil merek DFSK bahkan berharap pemerintah memberikan insentif bagi produsen mobil di Tanah Air. Pasalnya, menurut DFSK, diskon PPnBM ini belum begitu berpengaruh bagi produsen mobil di Indonesia.
"Pajak nol persen itu insentif yang lebih banyak dinikmati oleh pembeli, bukan penjual atau produsen seperti kami. Jadi kami berharap adanya kebijakan dari pemerintah dan Bank Indonesia untuk produsen bisa berkembang lagi," kata General Manager Chongqing Sokon Motor Group Co Ltd, Zhang Xingyan, dikutip dari Antara, Jumat, 4 Juni 2021.
Zhang Xingyan mengaku selama masa pandemi Covid-19, penjualan DFSK di Indonesia sempat mengalami kemerosotan yang cukup signifikan. Bahkan sejak awal 2020, sedikitnya ada 3.000 unit mobil yang diproduksi di empat pabriknya di Indonesia belum terjual.
DFSK sendiri menyambut baik kebijakan diskon PPnBM yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia sejak Maret lalu. Kebijakan ini dinilai sangat membantu untuk mendongkrak penjualan mobil di Tanah Air.
Pabrikan otomotif yang berbasis di Kota Chongqing, Cina ini sudah membangun pabrik di Indonesia sejak 2015 lalu. Nilai investasi DFSK sudah mencapai 150 juta dolar atau sekitar Rp 2,1 triliun. DFSK pun berencana untuk menambah investasinya di Indonesia seiring dengan tren mobil listrik.
Baca: Diskon PPnBM Dinilai Tak Menguntungkan Produsen, Gaikindo Beri Jawaban
ANTARA