TEMPO.CO, Jakarta - Relaksasi diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) dinilai terbukti menggenjot pendapatan industri mobil setelah terpukul akibat pandemi Covid-19 sejak awal 2020.
Perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat kenaikan kredit mobil baru hampir 50 persen sejak diskon PPnBM diberlakukan pada Maret 2021.
"Ada peningkatan dari aplikasi (kredit mobil) yang masuk, hampir 50 persen dibandingkan sebelum adanya relaksasi PPnBM," ujar Direktur MTF Eryawan Nurhariadi dalam konferensi pers di Graha Mandiri pada Jumat malam lalu, 4 Juni 2021.
PT MTF adalah anak usaha BUMN Bank Mandiri yang bergerak di bidang pembiayaan mobil atau leasing.
Eryawan menyatakan meski diskon PPnBM berangsur dikurangi per tiga bulan, pertumbuhan penjualan mobil akan terus meningkat. MTF pun optimistis dapat mencapai target finansial di akhir 2021 karena didongkrak diskon PPnBM pada Maret-Desember 2021.
"Kenaikan penjualan imobil mendorong pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. MTF yakin bisa mencapai target finansial hingga akhir tahun, bahkan mungkin bisa melebihi target," ujar Eryawan.
Pada 2021, dia melanjutkan, perusahaan leasing MTF menargetkan pengucuran kredit mobil dan motor sebesar Rp 20 triliun.
Sementara itu, penjualan mobil nasional tahun ini berdasarkan proyeksi Gaikindo sebanyak 740.764 unit, lebih baik dari 2020 yang hanya 578.330 unit.
Proyeksi penjualan mobil 2021 masih jauh lebih rendah dibanding sebelum pandemi Covid-19 menghantam dunia, termasuk Indonesia. Penjualan mobil nasional pada 2019 mencapai 1.043.017 unit.
Diskon PPnBM diberikan untuk pembelian mobil baru 1.500-2.500 cc. Memasuki Juni 2021, fasilitas diskon PPnBM pembelian mobil baru dari pemerintah menjadi 50 persen hingga Agustus 2021. Sedangkan sebelumnya, Maret-Mei 2021, diskon PPnBM 100 persen.
Adapun pada September-Desember 2021 diskon PPnBM pembelian mobil baru menjadi 25 persen.